INILAH SOSOK PRABU SILIWANGI: Raja Sunda Sakti Mandraguna yang Memimpin Kerajaan Lebih dari Satu Abad

- 25 Januari 2022, 21:44 WIB
Lukisan Prabu Siliwangi
Lukisan Prabu Siliwangi /Facebook Radit Art.jelekong/

DESKJABAR- Sosok Prabu Siliwangi sangat terkenal di kalangan masyarakat, utamanya masyarakat Sunda.

Prabu Siliwangi merupakan raja kerajaan Sunda yang terkenal dengan kesaktiannya. Prabu Siliwangi seorang raja yang sakti mandraguna.

Banyak kalangan yang menyebutkan Prabu Siliwangi adalah raja Pajajaran yang bernama Sri Baduga Maharaja.

Namun, ternyata banyak juga ahli sejarah yang menyebutkan Prabu Siliwangi merupakan sebuah gelar yang disematkan kepada Raja Raja Sunda, karena jasanya yang besar bagi kemajuan kerajaan Sunda.

Baca Juga: KASUS SUBANG TERKINI, Pengacara Danu, Rabu Ini Kirim Surat ke Presiden, Kapolri, dan Kapolda, Ini Bocorannya

Prabu Siliwangi sendiri memili makna, raja yang telah membawa harum nama Sunda. Kata Siliwangi berasal dari kata silih dan wangi yang mengandung arti harum atau wangi.

Maka Prabu Siliwangi bisa diartikan raja yang sudah berhasil membawa wangi atau harum nama Sunda karena keberhasilan memimpin kerajaan yang adil dan makmur.

Dari sekian banyak raja Sunda, ternyata ada tiga raja Sunda yang paling pantas menyandang gelar Prabu Siliwangi atau raja yang berhasil membawa harum nama Sunda.

Konon ada tiga raja Sunda yang dikenal dengan gelar Prabu Siliwangi ini dan namanya sangat melegenda. Ketiga Raja Sunda ini sangat pantas menyandang gelar sebagian Prabu Siliwangi.

 Baca Juga: TERKINI KASUS SUBANG, Polisi Terus Dalami Pembunuh Ibu dan Anak, Humas Polda Jabar: Tersangka Masih Lidik

Hanya saja, ada satu nama Raja Sunda  yang paling luar biasa dari tiga sosok Raja Sunda yang menyandang gelar Prabu Siliwangi.

Sosok Niskala Wastukancana dikenal sebagai Prabu Siliwangi, karena Wastukancana merupakan raja pengganti Prabu Linggabuana yang meninggal di palagan Bubat.

Prabu Lingga Buana dikenal sebagai Prabu Maharaja dan juga Prabu Wangi atau Sang Mokteng Ing Bubat atau raja yang meninggal di Bubat.

Maka, Wastukancana disebut sebagai Prabu Siliwangi karena menjadi raja pengganti dari Prabu Wangi yang gugur di Bubat.

Kata Siliwangi berasal dari kata silih atau pengganti dan wangi adalah Prabu Wangi. Sehingga Prabu Siliwangi adalah raja pengganti dari Prabu Wangi atau Prabu Linggabuana.

Prabu Lingga Buana menjadi Raja Galuh antara tahun 1350 - hingga 1357 dan gugur di Palagan Bubat sehingga dikenal sebagai raja Sang Mokteng Ing Bubat.

Baca Juga: MISTERI GUNUNG SALAK: Ritual Pesugihan Menikah dengan Jin, Ini Syarat yang Harus Dipenuhi Calon Pengantin

Perang Bubat sendiri terjadi pada tahun 1279 Saka atau 1357 M. Saat itu Majapahit dipimpin oleh Hayam Wuruk.

Sebagai Prabu Siliwangi, Niskala Wastukancana  berhasil membawa kerajaan Sunda ke puncak keemasan, dimana kerajaan Sunda tumbuh menjadi kerajaan yang paling makmur tentram dan aman.

Saat terjadi perang Bubat, Niskala Wastukancana tidak ikut rombongan ayahnya ke Bubat. Ia memilih tinggal bersama pamannya Bunisora Suradipati. Saat itu usianya 9 tahu.

Ketika Niskala Wastukancana sudah usia dewasa, maka Bunisora Suradipati menyerahkan kekuasaan Galuh kepada Niskala Wastukancana.

Bunisora Suradipati memilih menjadi Pandita dan menghabiskan masa tuanya dengan bertapa.

Baca Juga: HOROR, Inilah 5 Desa di Indonesia yang Terkenal Angker dan Menyeramkan, Ada Nyali Tinggal di Sini ?  

Saat itu, Bunisora Suradipati dikenal sebagai raja yang bisa mencapai tingkatan batin sampai tingkat satmata. Tingkatan kelima bagi orang yang masih mencampuri urusan dunia.

Dalam naskah Kropak 630, tingkat batin manusia dalam keagamaan (Sunda) dijelaskan ada 7 tingkatan mulai dari acara, adigama, gurugama, tuhagama, satmata, suraloka, dan niraweruh.

Untuk tahapan suraloka dan niraweruh, manusia sudah tidak lagi membutuhkan dunia.

Niskala Wastukancana menjadi raja Galuh selama 104 tahun antara tahun 1371 sampai 1475.

Niskala Wastukancana merupakan raja Galuh paling lama dan hal Itu tertuang dalam naskah Carita Parahyangan.

Selama menjadi Raja Galuh, Prabu Niskala Wastukancana dikenal sebagai raja yang arif dan bijaksana.

Baca Juga: PERSIB TERKINI, Robert Alberts Yakin David da Silva Bakal Menundukkan Lawan dan Bawa Persib Juara Liga 1

Di masa Niskala Wastukancana tidak pernah terjadi pertumpahan darah. Bahkan Niskala Wastukancana tidak memperkuat pasukan tempur tetapi memperkuat ekonomi masyarakat.

Selama memerintah menjadi raja Galuh, tidak satu pun terjadi pertikaian apalagi penyerbuan dengan mengerahkan pasukan.

Justru, Niskala Wastukancana malah memperkuat perekonomian masyarakat sehingga rakyat Sunda saat itu sejahtera dan yang paling penting aman dan nyaman.

Era Niskala Wastukancana ini dikenal sebagai era perdamaian dan kemakmuran yang sangat panjang.

Menurut Carita Parahyangan, jangankan manusia angin dan hewan pun betah tinggal di Galuh. Keberhasilan inilah yang membuat Niskala Wastukancana dikenal sebagai Prabu Siliwangi.

Karena telah berhasil membawa nama Galuh menjadi kerajaan yang makmur dan damai. Sunda benar benar berada di masa keemasan.

Baca Juga: Kondisi Ade Londok Terkini: Dulu Viral Gegara Odading Mang Oleh Kini Jualan Seblak

Niskala Wastukancana dinobatkan sebagai raja Galuh sejak usia 23 tahun dan sejak kecil Niskala Wastukancana tinggal bersama pamannya Prabu Bunisora Suradipati.

Budayawan Ciamis, Pandu Radea mengatakan, Prabu Niskala Wastukancana sosok Raja Galuh yang arip dan bijaksana.

Wastukancana mampu membawa Galuh ke puncak kesuksesan. Selam 104 tahun jadi Raja tidak terjadi peperangan atau pertumpahan darah.

Dan yang paling luar biasa, menurut Pandu Radea, Wastukancana tidak melakukan upaya balas dendam. Ketika keluarganya tewas di Bubat. Justru Wastukancana memaafkan.

Padahal jika ingin melakukan balas dendam bisa saja mengerahkan pasukan untuk menyerang kerajaan Majapahit.

Tapi itu kata Pandu Radea sama sekali tidak dilakukan oleh Prabu Wastukancana yang memilih memaafkan apa yang sudah terjadi. Justru Wastukancana fokus membangun ekonomi masyarakat Galuh saat itu.

Baca Juga: Nabi Muhammad SAW Terkejut Melihat Sosok Jibril: Begini Wujud Asli Malaikat Penyampai Wahyu

"Jadi Prabu Wastukancana raja yang paling pemaaf, tidak ada sifat balasan dendam sedikit pun, makanya Wastukancana disebut Prabu wangi sutah atau Prabu Siliwangi," kata Pandu Radea Selasa 25 Januari 2022.

Bahkan Prabu Wastukancana, bisa menyaksikan bagaimana Kerajaan Majapahit dilanda perang Paregreg atau perang saudara yang terjadi di Majapahit.

"Dalam cerita Parahiyangan dijelaskan bagaimana kondisi Galuh saat itu menjadi negara yang paling nyaman. Jangankan manusia, hewan dan angin pun betah tinggal di Galuh," katanya.

Dalam Cerita Parahiyangan disebutkan jika Wastukancana disebut sebagai raja yang mokteng atau meninggal di nusa larang atau sang momteng ing nusa larang.

Guru besar Universitas Pajajaran Bandung keturunan Siliwangi,  Prof Dr Nandang Alamsah  Deliarnoor mengatakan, Siliwangi itu sebuah gelar bagi raja yang sudah berhasil membawa harum kerajaan Sunda saat itu.

Baca Juga: WASPADA SANTET SIHIR dan PELET! Buang 5 Hewan Ini Jika Ada di Rumah

"Siliwangi itu mengandung maka silih wangian atau telah membawa harum nama Sunda.Ada beberapa raja Sunda yang mendapat gelar Prabu Siliwangi," kata Nandang Alamsah Deliarnnor belum lama ini.

Prabu Siliwangi menjadi kebanggaan masyarakat Sunda yang pemikiran dan peninggalannya harus dijaga.

Utamanya dalam masalah jati diri atau kepribadian Sunda yang silih asah silih asuh dan silih wangian. Termasuk masyarakat Sunda sebagai masyarakat pemaaf.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x