GEMPA TERKINI: LOMBOK – BALI Magnitudo 4,6, Terasa Hingga IV MMI, Apa Itu MMI? Inilah Penjelasannya

- 25 Januari 2022, 09:57 WIB
Gempa Lombok – Bali kekuatan hingga skala IV MMI. Berikut penjelasan mengenai MMI
Gempa Lombok – Bali kekuatan hingga skala IV MMI. Berikut penjelasan mengenai MMI /ilustrasi Eko Wardoyo dari BMKG/

DESKJABAR - Wilayah Lombok dan Bali diguncang gempa berkekuatan magnitudo 4,6  hari ini, Selasa, 25 Januari 2022 pukul 04.14 WIB atau pukul 05.14 WITA.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG, pusat gempa berada di darat, 10 KM Tenggara Lombok Barat dengan kedalaman 10 KM. Guncangan di daratan Lombok tersebut bisa dirasakan hingga Denpasar, Bali

Secara detail BMKG mencatat koordinat pusat gempa berada pada 8,78° LS; 116,14° BT, atau pada jarak 16,14 km arah Tenggara laut Lombok Barat, NTB, atau 29 km arah Selatan Kota Mataram, pada kedalaman 10 kilometer.

Baca Juga: GEMPA BUMI MEGATHRUST Berpotensi Getarkan Jawa Barat, Jakarta, Lampung, Daryono: Jangan Panik, Lakukan Ini

Gempa tersebut termasuk gempa dangkal yang terjadi akibat pergerakan sesar aktif di darat. Oleh karena itu guncangan yang terasa mencapai skala IV MMI khususnya di wilayah Mataram.

Sementara itu, di Denpasar bisa merasakan gempa dengan kekuatan III MMI, Badung III MMI, Karangasem III MMI, Padangbai III MMI,  Lombok Barat III MMI, Lombok Tengah III MMI, Lombok Utara III MMI dan Lombok Timur III MMI.

MMI atau Modified Mercally Intensity adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi yang diciptakan oleh seorang vulkanologis dari Italia yang bernama Giuseppe Mercalli pada tahun 1902.

Skala Mercalli terbagi menjadi 12 pecahan berdasarkan informasi dari orang-orang yang selamat dari gempa tersebut dan juga dengan melihat serta membandingkan tingkat kerusakan akibat gempa bumi tersebut.

Skala Mercalli sangat subjektif dan kurang tepat dibanding dengan perhitungan magnitudo gempa yang lain.

Baca Juga: GEMPA BUMI MEGATHRUST Goncangannya Keras di Jakarta, Jawa Barat, Banten dan Lampung, BMKG Daryono Sarankan Ini

Oleh karena itu, saat ini penggunaan Skala Richter lebih luas digunakan untuk untuk mengukur kekuatan gempa bumi.

Tetapi skala Mercalli yang dimodifikasi, pada tahun 1931 oleh ahli seismologi Harry Wood dan Frank Neumann masih sering digunakan terutama apabila tidak terdapat peralatan seismometer yang dapat mengukur kekuatan gempa bumi di tempat kejadian.

Berikut penjelasan skala MMI berdasarkan apa yang dirasakan dan apa yang terlihat akibat kejadian gempa bumi. Dimulai dari skala 1 sampai 12 atau menggunakan bilangan romawi I hingga XII:

Skala I MMI: Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang

Skala II MMI: Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Skala III MMI: Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

Skala IV MMI: Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela atau pintu berderik dan dinding berbunyi.

Baca Juga: MEGATHRUST DI SELAT SUNDA Berpotensi Tsunami, Pakar ITB: Survei Menunjukkan Regangan Selat Sunda Semakin Besar

Skala V MMI: Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

Skala VI MMI: Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.

Skala VII MMI: Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.

Skala VIII MMI: Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh

Skala IX MMI: Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.

Skala X MMI: Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

Skala XI MMI: Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.

Skala XII MMI: Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.

Nah itulah penjelasan mengenai Skala MMI yang didasarkan pada apa yang dirasakan dan dampak yang dapat dilihat akibat sebuah gempa bumi.*** 

Editor: Sanny Abraham

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x