Maka di bawah Sri Baduga Maharaja inilah Galuh yang tadinya pecah menjadi dua kerajaan disatukan kembali menjadi Pajajaran.
Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Tuyul Tidak Mampu Mencuri Uang di ATM (Anjungan Tunai Mandiri)
Sri Baduga Maharaja inilah satu satunya Raja Sunda yang dinobatkan dua kali menjadi raja. Maka Sri Baduga dinobatkan sebagai Sri Baduga Maharaja Ratu Haji di Pakuan Pajajaran Sri Sang Ratu Dewata.
Dengan demikian pusat pemerintahan Galuh Kawali dipindahkan ke Pakuan Bogor. Iring iringan rombongan raja pindah dari Kawali ke Bogor menjadi momen langka bagi masyarakat Sunda saat itu.
Selain itu, Sri Baduga Maharaja juga berhasil membawa Pajajaran sebagian kerajaan yang rakyatnya makmur dan damai.
Baca Juga: Tempat Pesugihan Nyi Roro Kidul Ternyata Ada di Pantai Ini! Den Bagus : Saya Lihat Kerajaannya
Karena keberhasilan menyatukan kembali dua kerajaan yang awalnya satu itu dan telah berhasil kemakmuran masyarakat, maka Sri Baduga Maharaja mendapatkan gelar Prabu Siliwangi.
Penyebutan nama Prabu Siliwangi sudah tercatat dalam Kropak 630, sebagai lakon pantun. Naskah ini ditulis pada 1518 Masehi, saat Sri Baduga Maharaja masih memimpin Kerajaan Pajajaran.
Guru besar Universitas Pajajaran Bandung keturunan Siliwangi, Prof Dr Nandang Alamsah Deliarnnor mengatakan, Siliwangi itu sebuah gelar bagi raja yang sudah berhasil membawa harum kerajaan Sunda saat itu.
"Siliwangi itu mengandung maka silih wangian atau telah membawa harum nama Sunda. Ada beberapa Raja Sunda yang mendapat gelar Prabu Siliwangi," kata Nandang Alamsah Deliarnnor, belum lama ini.***