GEMPA BUMI MEGATHRUST, Ini 7 Langkah Menyelamatkan Diri dari Gempa dan Tsunami

- 24 Januari 2022, 09:16 WIB
Jika terjadi gempa, masyarakat harus segera menyelamatkan diri.
Jika terjadi gempa, masyarakat harus segera menyelamatkan diri. /Pixabay/ Blende 12/

DESKJABAR - Jawa Barat, Banten, Lampung dan Jakarta diperkirakan akan kena imbas gempa megathrust berkekuatan M 8,7.

Gempa di Selat Sunda itu berpotensi menggetarkan wilayah Lampung, Banten, dan Jawa Barat, bahkan hingga Jakarta dengan kekuatan 7 sampai 8 MMI (Modified Mercalli Intensity).

Mengutip laman Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), 17 Januari 2022, Widjo Kongko, perekayasan di Balai Teknologi Infrastruktur Pelabuhan dan Dinamika Pantai BRIN, mengingatkan potensi ancaman gempa megathrust.

“Gempa yang terjadi di Banten mengingatkan adanya potensi ancaman di selatan Jawa, Selat Sunda, Sumatera dan potensi megathrust,” katanya

 Baca Juga: Profil Biodata Terlengkap Victor Agustino Peserta MasterChef Indonesia Sesion 9 yang Menyelamatkan Lord Adi

Ia menambahkan, potensi gempa bumi megatrust Selat Sunda mencapai M8.7.

“Namun bisa saja lepasnya bersamaan dengan segmentasi di atasnya yaitu megathrust Enggano, dan di sebelah timurnya megathrust Jawa Barat-Tengah. Jika hal ini terjadi, maka magnitudo gempa bumi bisa mencapai 9 atau lebih,  paparnya. 

Tak seorang pun bisa menunjukkan tanggal persisnya sebuah terjadi, namun antisipasi atas terjadinya gempa bisa dilakukan dengan pengamatan serta peralatan yang ada.

Untuk itu untuk mengantisipasi akibat yang parah dari sebuah gempa diperlukan upaya-upaya mitigasi. Memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang gempa dan bagaimna evakuasi dilakukan.

 Baca Juga: Cerita Hikmah di Balik Kecelakaan Maut di Muara Rapak Balikpapan, Sedekah itu Penolak Bala

Dalam tulisan yang dirilis di laman Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada Maret 2018 Agus Puji Prasetyono yang saat itu menjabat Staf Ahli Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Bidang Relevansi dan Produktivitas, mengatakan bahwa masyarakat Indonesia harus beradaptasi dengan kondisi bumi Indonesia yang berpotensi gempa. 

“Bukan untuk kita hindari dan lari berpindah ke penjuru bumi yang lain, tetapi semestinya kita siasati agar jika gempa itu datang, akibatnya dapat kita minamilisir dan bahkan dihindari,” katanya. 

Disebutkannya, peralatan deteksi gempa yang sering dibuat dan direkayasa oleh para peneliti, perekayasa, dan akademisi belum sepenuhnya dapat diandalkan dalam memberi kalkulasi akurat informasi menjelang terjadinya gempa.

Gerakan penunjaman lempeng yang memungkinkan dapat mengakibatkan gempa megathrust menuntut langkah-langkah mitigasi gempa bumi segera dilakukan. 

“Meskipun para ahli mampu menghitung perkiraan magnitudo maksimum gempa di zona megathrust, teknologi saat ini belum mampu memprediksi dengan tepat, apalagi memastikan kapan terjadinya gempa megathrust. Dalam ketidakpastian tersebut, yang perlu dilakukan adalah upaya mitigasi yang tepat,” paparnya.

Baca Juga: Begini Cara Kerja Santet, Sihir atau Pelet Menurut Om Hao, Ternyata Cara Menangkalnya Mudah

Pemerintah Indonesia, lanjutnya, telah mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki kesiapan menghadapi bencana gempa dan tsunami. Karena itu sistem peringatan yang akurat dan mahal dipasang di titik-titik tertentu yang diperkirakan terjadi lintasan gempa dan tsunami.

“Tidak hanya itu, pemerintah juga melakukan latihan evakuasi periodik. Di antara latihan yang dilakukan, tsunami drill juga dilakukan satu hari setelah ulang tahun keempat tsunami Samudera Hindia yang menghancurkan desa-desa pesisir di beberapa bagian Asia pada tanggal 26 Desember 2004, menewaskan sekitar 230.000 orang,” ungkapnya.

Suasana yang kacau pada saat gempa menuntut pemangku kepentingan melakukan penyiapan secara terintegrasi, antara lain:

  1. Peringatan dini dan simulasi bencana. Infrastruktur dan simulasi penanganangempa dan tsunami perlu terus dilakukan secara berkala, bertujuan agar dapat mengurangi kebingungan dan meningkatkan ketenangan masyarakat ketika gempa dan tsunami terjadi sehingga memudahkan evakuasi.

Baca Juga: 10 Ucapan Ini Merupakan Dosa Orang Tua Kepada Anak, Nomor 7 Sering Diucapkan, Simak Kata Syekh Ali Jaber

  1. Memperkuat kualitas dan mutu bangunan. Perkuatan bangunan dengan konstruksi tahan gempa perlu dilakukan.
  1. Pemerintah daerah atau pemerintah lokal dilatih secara khusus untuk mengumumkan terjadinya bencana dan melakukan evakuasi secara cepat. Mereka juga dilatih untuk mendistribusikan makanan dan selimut di tempat-tempat penampungan. Selain itu di stasiun kereta, pusat perbelanjaan, perkantoran, dan gedung-gedung publik dibekali pelatihan penanganan gempa, termasuk jalur evakuasi secara terstruktur.
  1. Penanganan Kondisi darurat. Pemerintah Daerah harus bisa memastikan bahwa pusat pembangkit energi dan kereta bertenaga listrik, sistem industri bertenaga istrik dan sejenisnya akan mati secara otomatis ketika bumi bergetar dalam batas tertentu. Evakuasi harus dilakukan dengan instruksi yang tegas dari pemerintah dalam memindahkan masyarakat hingga jarak aman terhadap bencana.Perlu mempertimbangkan energi baru dan terbarukan seperti energi matahari untuk penerangan darurat.

 

Cara menyelamatkan diri

Mengutip pusatkrisis.kemkes.go.id, ini beberapa hal yang mesti dilakukan masyarakat saat gempa terjadi:

  1. Jika berada di dalam bangunan

Gempa tak memberikan tanda. Jadi saat di ruangan hal yang mesti dilakukan adalah melindungi badan dan kepala dari risiko reruntuhan dengan berlindung di bawah meja atau tempat manapun yang mampu melindungi. Apabila kondisi memungkinkan, segera lari keluar bangunan. 

“Makanya kolong meja harus dikosongkan, jangan dipenuhi benda,” kata Kepala BMKGProf. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc. Ph.D saat jumpa,pers virtual pasca gempa Banten.

  1. Jika berada di area terbuka

Jika mampu untuk keluar dari ruangan atau sedang berada di luar ruangan, segera menuju ke tanah lapang, menghindar dari bangunan - bangunan, pohon, dan juga tiang listrik di sekitar.

  1. Jika sedang berkendara
  1. Jika sedang berkendara dan gempa bumi,segera berhenti dan tinggalkan kendaraan anda. Segera cari tempat yang lapang atau tempa berlindung yang aman dan kokoh. 
  1. Jika berada di daerah Pantai
  1. Jikakebetulan Anda sedang di pantai, segera jauhi laut, karena ditakutkan gempa berpotensi tsunami.
  1. Jika mengalami cederacarilah fasilitan kesehatan terdekat.***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: Pusat Krisis Kementerian Kesehatan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x