Pada 2007 ia membandingkan bacaan Al Qur’an dengan musik klasik dan juga musik relaksasi yang biasa digunakan untuk terapi menurunkan stress. Dari ketiga suara yang diteliti, Al Qur’an terbukti lebih baik.
“Penelitian menunjukkan suara bacaan Al Qur’an memiliki tingkat relaksasi paling baik dibanding musik klasik atau musik relaksasi lainnya,” seperti dikutip Deskjabar.com dari artikel yang ditayangkan Unpad.ac.id tanggal 30 Maret 2020 berjudul Dr. Andri Abdurochman, S.Si., M.T., “Suara Bacaan Al Qur’an Memiliki Efek Relaksasi Turunkan Stres.”
Dalam penelitiannya, Dr. Andri melakukan perbandingan antara anak yang diberi terapi mendengar bacaan Al Qur’an selama 3 bulan, dan diberi musik terapi untuk menghilangkan stress.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa anak yang diberi terapi mendengar Al Qur’an memiliki daya tahan yang kuat serta tahan stress dibanding musik terapi.
Adapun hasil penelitian Dr. Andri, jika dihubungkan dengan ceramah Syekh Ali Jaber memiliki kaitan yang sangat erat.
Hasil dari ceramah dan penelitiannya memiliki kesimpulan bahwa Al Qur’an sebagai kitab suci umat Muslim mampu dijadikan sarana terapi untuk otak manusia.***