10 Mitos dan Tradisi Imlek: Tidak Boleh Menyapu, Benarkah? Simak Di Sini

- 15 Januari 2022, 19:52 WIB
mitos dan tradisi pada saat perayaan Imlek yang tidak banyak orang ketahui sebelumnya
mitos dan tradisi pada saat perayaan Imlek yang tidak banyak orang ketahui sebelumnya /YouTubr channel Pengen Info/

DESKJABAR - Imlek merupakan perayaan yang dilakukan oleh masyarakat Tionghoa dan sudah menjadi tradisi tertua yang diperingati setiap tahunnya. Di Indonesia masyarakat mengenalnya dengan sebutan tahun baru China.

Imlek berasal dari bahasa hokkien, bahasa hokkien adalah salahsatu cabang dari bahasa Min selatan yang merupakan bagian dari bahasa Han. Bahasa ini digunakan secara luas di Taiwan. Di dunia Internasional Imlek dikenal juga dengan chinese new year atau lunar new year.

Ada beberapa mitos dan tradisi Imlek yang kerap beredar dimasyarakat, salahsatunya adalah mitos tentang larangan menyapu dan juga tradisi angpao serta kue keranjang.

Baca Juga: Video VIRAL, MENGERIKAN, DETIK-DETIK Longsor Ciherang, Sumedang Selatan Terekam Warga Sekitar Lokasi Kejadian

Dikutip DeskJabar.com dari unggahan kanal youtube Pengen Info tanggal 1 Februari dengan judul '10 Mitos & Tradisi IMLEK - Tidak Boleh Menyapu? - Gong Xi Fa Cai.'

Mengupas habis mengenai mitos dan tradisi pada saat perayaan Imlek yang tidak banyak orang ketahui sebelumnya, diantaranya:

1. Bersih-bersih rumah sehari sebelum Imlek

Biasanya membersihkan rumah dilakukan satu hari sebelum Imlek. Tujuan masyarakat Tionghoa melakukannya sehari sebelum hari 'H' adalah untuk membuang kotoran yang dianggap sebagai simbol kesialan.

Seperti pada umumnya, masyarakat Tionghoa membersihkan rumah dengan cara menyapu rumah, mengepel lantai dan membuang barang yang sudah tidak dipergunakan lagi.

Baca Juga: PHOTO VIRAL, Ghozali Everyday Mendadak Kaya dari NFT Open Sea, Koleksi Orang Solo Ini Mencapai Nilai $1,4juta.

2. Tidak boleh menyapu rumah di hari Imlek

Jika sehari sebelum hari Imlek diharuskan untuk membersihkan rumah. Lain halnya saat hari 'H,' pada hari pertama Imlek tidak diperbolehkan sama sekali untuk menyapu rumah.

Masyarakat Tionghoa menganggap bahwa jika menyapu rumah pada saat Imlek maka rezeki yang sudah datang ke rumah akan tersapu bersih ke luar karena itulah ada larangan menyapu di hari pertama Imlek.

Tradisi larangan menyapu di hari pertama Imlek ini masih dilakukan sampai saat ini.

3. Serba warna merah

Konon katanya pada jaman dahulu kala warna merah dapat mengusir roh-roh dan makhluk jahat sehingga masyarakat Tionghoa mempercayai bahwa warna merah adalah simbol dari kesuksesan dan keberuntungan.

Karena hal itulah mengapa pada saat Imlek masyarakat Tionghoa kerap kali mengenakan pakaian berwarna merah dan menghias rumahnya dengan dekorasi dan hiasan bernuansa merah.

Baca Juga: VIRAL, Video Polantas Ringkus Pemalak Mobil Di Perempatan Moh. Toha Kota Bandung

4. Angpao

Hal yang sangat ditunggu-tunggu pada saat perayaan Imlek adalah angpao. Angpao pada umumnya berbentuk amplop merah yang berisi uang. Angpao berasal dari bahasa hokkien, ang yang berarti merah dan pao yang berarti amplop.

Angpao merupakan tradisi masyarakat Tionghoa ketika mereka yang sudah menikah memberikan angpao kepada adik atau kerabat yang belum menikah.

Makna dari tradisi pembagian angpao disini berkaitan dengan transfer energi dan kesejahteraan untuk memperlancar rezeki dikemudian hari.

5. Kumpul keluarga

Seperti pada hari raya umumnya, perayaan Imlek merupakan waktu yang tempat untuk berkumpul dengan keluarga dan sanak saudara. Biasanya kumpul keluarga dilakukan pada malah hari menjelang Imlek.

Masyarakat Tionghoa melakukan jamuan makan bersama pada saat acara kumpul keluarga. Momen ini digunakan masyarakat Tionghoa untuk menjalin persaudaraan agar keluarga tetap utuh dan bersatu.

6. Hidangan khas Imlek

Perayaan apapun akan terasa tidak lengkap jika tidak menyajikan makanan wajib perayaan tersebut. Mie, kue keranjang, kue lapis dan buah jeruk merupakan makanan wajib saat perayaan Imlek.

Uniknya setiap makanan dalam perayaan Imlek memiliki makna tersendiri, mie melambangkan panjang umur, kue keranjang yang manis dan lengket melambangkan ikatan kekeluargaan yang terjalin semakin baik dan erat.

Kue lapis melambangkan rezeki yang semakin berlapis setiap tahunnya sedangkan buah jeruk sendiri melambangkan keberuntungan.

Karena hal itulah bukan menjadi sesuatu yang aneh lagi jika makanan tersebut banyak sekali dijumpai dan dibeli orang pada saat Imlek.

7. Pantang makan bubur

Jika mie, kue keranjang, kue lapis dan buah jeruk menjadi makanan wajib disajikan pada saat Imlek, lain halnya dengan bubur.

Bubur menjadi makanan yang pantang disajikan pada saat Imlek. Masyarakat Tionghoa menganggap bahwa bubur adalah simbol dari kemiskinan.

8. Dilarang membalikkan ikan saat menyantapnya

Pada saat Imlek, adanya tradisi yang melarang untuk membalikkan ikan pada saat menyantapnya. Tidak hanya itu, makanan tersebut harus disisakan untuk disantap keesokan harinya.

Hal ini berkaitan dengan nilai surplus untuk tahun yang akan datang. Surplus disini mengandung arti 'nilai lebih.' Masyarakat Tionghoa menganggap bahwa akan ada nilai lebih untuk tahun yang akan datang.

9. Petasan dan kembang api

Sudah menjadi hal yang lumrah jika petasan dan kembang api menjadi bagian dari setiap perayaan. Namun lain halnya dalam perayaan Imlek.

Masyarakat Tionghoa menganggap suara berisik dari petasan dapat mengusir roh-roh jahat. Konon katanya suara keras dari petasan membuat roh-roh jahat berlari ketakutan.

10. Pagelaran barongsai

Barongsai atau tarian singa ini diyakini oleh masyarakat Tionghoa sebagai tarian keberuntungan. Barongsai biasanya dimainkan oleh dua orang.

Sebutan barongsai sendiri merupakan akulturasi China di Indonesia, barong merupakan tarian tradisional khas Bali, barong yang berarti topeng dan sai yang berasal dari bahasa hokkien yang berarti singa.

Di China sendiri pagelaran barongsai disebut Wu-shi, dsedangkan di dunia Internasional dikenal dengan lion dance.

Mitos dan tradisi ini masih beredar di kalangan masyarakat Tionghoa dan diwariskan secara turun menurun serta masih dipegang teguh hingga saat ini.***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: YouTube Pengen Info


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah