Baca Juga: ADA APA dengan DANU Subang Hingga Dibuatkan Lagu Oleh Seniman Asal Sumedang Sebagai Bentuk Dukungan?
Secara psikologi, kata dia mengulang lagi, sah-sah saja, dimana fenomena ini jika disupport oleh masyarakat pada umumnya pun, hukumnya wajar-wajar saja, mengingat ini hanya permainan suggest.
Apalagi jika fenomena boneka ini membawa dampak positif untuk kebanyakan orang, misalnya, untuk ibu-ibu yang juga belum juga dikarunia anak dari pernikahannya yang sudah sekian lama.
Atau juga, muda-mudi atau calon ibu yang di kemudian hari pasti mempunyai anak setelah pernikahannya.
"Maka, ini bisa dimanfaatkan sebagai implementasi latihan untuk para calon ibu yang belum mempunyai anak atau muda-mudi yang masih single. Kan engga ada salahnya," jelas dia.***