TIPS Menyaksikan dan Memotret Fenomena Alam Hujan Meteor Geminid, Sayang Kalau Dilewatkan

- 14 Desember 2021, 09:19 WIB
Tips menyaksikan dan memotret hujan meteor Geminid
Tips menyaksikan dan memotret hujan meteor Geminid /filckr/

DESKJABAR – Jangan lupa pada Selasa 14 Desember 2021 malam akan ada fenomena alam yang menarik dan sayang kalau dilewatkan begitu saja, yakni hujan meteor Geminid.

Dengan mata telanjang, kamu bisa menyaksikan fenimena alam mengasyikan hujan meteor Geminid, yang akan berlangsung mulai 20.30 waktu setempat. Langit yang gelap akan penuh dengan goresan putih yang melintas langit yang gelap.

Bagi anda yang ingin menyaksikan fenomena alam hujan meteor Geminid ini, di bawah ini ada tips cara menyaksikan dan memotret fenomena alam hujan meteor Geminid.

Baca Juga: JANGAN LEWATKAN Fenomena Hujan Meteor Geminid pada Selasa 14 Desember 2021 Malam

Sebelum memasuki tips cara menyaksikan dan memotret fenomena alam tersebut, ada baiknya mengenal terlebih dahulu apa itu hujan meteor Geminid.

Mengutip dari situs LAPAN atau Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional mengemukakan bahwa hujan meteor Geminid dapat disaksikan sejak pukul 20.30 waktu setempat hingga keesokan harinya saat akhir fajar bahari (25 menit sebelum terbenam Matahari) dari arah Timur Laut hingga Barat Laut

Sementara itu, mengutip dari laman starwalk.space, hujan meteor Geminid terkait dengan asteroid 3200 Phaethon, adalah salah satu aliran paling produktif tahun ini.

Pada malam yang gelap di sekitar puncak, Anda dapat melihat 50 meteor dalam satu jam; dimungkinkan untuk menangkap 150 meteor per jam pada malam puncak.

Baca Juga: KLAIM KODE REEDEM FF Hari Ini 2021 Resmi dari Garena, Rebut Mob Boss Loot Crate dan MP5Blood Red

Hujan meteor ini diketahui berasal dari sisa debu asteroid 3200 Phaethon (1983 TB) yang mengorbit Matahari dengan periode 532,6 hari.

"Hujan meteor Geminid dapat disaksikan sejak pukul 20.30 waktu setempat hingga keesokan harinya saat akhir fajar bahari (25 menit sebelum terbenam Matahari) dari arah Timur Laut hingga Barat Laut," tulis LAPAN dalam situsnya.

Adapun intensitas hujan meteor ini untuk Indonesia berkisar 86 meteor/jam (Sabang) hingga 107 meteor/jam (Pulau Rote). Hal ini terjadi karena titik radian berkulminasi pada ketinggian 46 derajat hingga 63 derajat arah utara, sedangkan intensitas hujan meteor saat di zenit sebesar 120 meteor/jam.

Tips menyaksikan dan memotret Geminid

Mengutip dari laman LAPAN atau Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, untuk bisa menyaksikan fenomena alam hujan meteor Geminid, pastikan cuaca dalam kondisi cerah dan bebas dari penghalang maupun polusi cahaya di sekitar medan pandang.

Baca Juga: FAKTA TERBARU Kasus Pembunuhan Subang, Luka di Kaki Danu Diperoleh Ketika Membantu BANPOL di TKP

Hal itu perlu dilakukan karena intensitas hujan meteor ini berbanding lurus dengan 100 persen minus persentase tutupan awan, sekaligus berbanding terbalik dengan skala Bortle (skala yang menunjukkan tingkat polusi cahaya, semakin besar skalanya maka semakin besar cahaya yang timbul).

Sementara itu, Dr. Cooke, yang memimpin Kantor Lingkungan Meteoroid di NASA mengemukakan, bagi Anda yang tertarik untuk melihat fenmena alam hujan meteor Geminid, dia menyarankan untuk pergi ke lokasi yang gelap mungkin, jauh dari lampu kota.

Anda juga memberikan waktu 30 hingga 45 menit bagi mata untuk beradaptasi dengan kegelapan dan kemudian berbaring rata di tanah dalam posisi yang memungkinkan untuk melihat langit sebanyak mungkin.

“Yang terpenting, jangan lihat ponsel Anda. Sebab akan merusak penglihatan malammu," tuturnya.

Baca Juga: Kode Redeem FF 14 Desember 2021, FF11 NJN5 YS3E, Kode Redeem FF Emote yang Belum Digunakan

Sementara Geminid berasal dari konstelasi Gemini, meteor akan terlihat di seluruh langit. Teropong atau teleskop tidak diperlukan, karena meteor lewat terlalu cepat untuk ditangkap dalam ruang lingkupnya.

Lalu, bagi Anda yang ingin mengabadikan fenomena langka ini bagaimanakah carannya?

Nathan Myhrvold, mantan chief technology officer Microsoft yang juga seorang fotografer, peneliti asteroid memberikan tipsnya.

Menurutnya, kamera ponsel umumnya tidak cukup sensitif untuk merekam meteor, karena goresan hanya berlangsung beberapa detik.

Meskipun Anda tidak akan dapat mengambil gambar seperti Dr. Myhrvold tanpa pengaturan khusus, jika Anda memiliki kamera digital, Anda dapat mencoba astrofotografi.

Dr. Myhrvold merekomendasikan untuk menempatkan kamera pada tripod dengan lensa sudut lebar dan kemudian mengatur eksposur lama mungkin 10 detik.

Kemudian duduk dan nikmati pertunjukan dengan mata kepala sendiri.

Semoga tips ini bermanfaat bagi Anda yang berencana untuk menyaksikan fenomena alam hujan meteor Geminid. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah