Network
DESKJABAR – Kondisi pikun bukan hanya menyerang orang berusia lanjut, namun juga kini menyerang orang muda.
Ada do’a dan cara menghindari pikun, dimana ulama asal Cirebon, Buya Yahya menyebutkan teknik ampuh yang bisa dilakukan keseharian.
Menurut Buya Yahya, do’a saja harus disertai dengan usaha, yaitu gunakan akal untuk berpikir positif, misalnya mengaji, mendengar ceramah, dsb.
“Karena dengan berpikir positif, untuk memahami sesuatu, akan menjauhkan dari kepikunan, karena diasah terus,” ujar Buya Yahya.
Ia mencontohkan, sering menghadiri pengajian dan mendengar ceramah setiap hari, itu adalah mengasah membawa mengingat sesuatu.
Baca Juga: Perjalanan Pesawat, Bagaimana Cara Wudhu dan Tayamum, Buya Yahya Memberikan Petunjuk
Buya Yahya menyebutkan, mengingat sesuatu itu bagi otak ibaratnya gerak olahraga untuk tubuh.
Dengan cara tersebut, pikiran dan daya ingat selalu terasah sehingga terhindar dari pikun.
Gambaran cara tersebut dilontarkan Buya Yahya melalui YouTube Al-Bahjah TV, “Do'a Agar Dijauhkan dari Pikun | Buya Yahya Menjawab,”, diunggah Selasa, 16 November 2021.
Menurut Buya Yahya, jika otak jarang digunakan berpikir, berdampak menjadi mudah lupa dan berikutnya menjadi pikun.
Dikatakan Buya Yahya, bahwa membaca Al Qu’ran, sangat ampuh menghindari pikun dengan disebutkan Imam Bukhari.
Ada do’a petunjuk Nabi Muhammad SAW, “
اللَّهُمَّ إنِّي أعُوذُ بِكَ مِنَ البُخْلِ، وَأَعوذُ بِكَ مِنَ الجُبْنِ، وَأعُوذُ بِكَ أنْ أُرَدَّ إِلَى أَرْذَلِ العُمُرِ، وَأعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الدُّنْيَا، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ القَبْرِ
"ALLAHUMMA INNI A'UUDZU BIKA MINAL BUKHLI WA A'UUDZU BIKA MINAL JUBNI WA A'UUDZU BIKA MIN AN URADDA ILAA ARDALIL 'UMURI WA A'UUDZU BIKA MIN FITNATID DUNYA WA ADZAABIL QABRI
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kebakhilan, aku berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut, aku berlindung kepada-Mu dari kepikunan, dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah dunia dan siksa kubur.”
https://umma.id/post/doa-berlindung-dari-fitnah-dunia-45858?lang=id
Baca Juga: Nyi Roro Kidul Aslinya Wanita Batak ? Buya Yahya Menjelaskan Siapa Makhluk Itu
Sementara itu, gejala pikun diketahui belakangan ini juga menyerang orang-orang usia muda, terutama karena disebabkan stress, jenuh, dan beban pikiran.
Dikutip DeskJabar dari Health Direct Australia, bahwa kondisi pikun kini bukan lagi didominasi usaia 65 tahun ke atas, bahkan sudah banyak orang usia 40-an dan 30-an tahun juga mengalami pikun.
Disebutkan, pikin yang dialami kalangan muda, umumnya disebabkan mereka terlalu lelah bekerja untuk mencari uang untuk menghidup keluarganya.
Nah, dalam kondisi ekonomi dunia yang sedang banyak babak belur akibat pandemi Covid-19, boleh jadi semakin banyak kalangan usia muda semakin stress dan banyak pikiran.
Namun dengan kembali mulai bergeraknya ekonomi pun, belum otomatis semua orang akan langsung memperoleh uang dengan cepat.
Karena itu, kalangan muda disarankan jangan terlalu stress mengejar uang, untuk mengurangi beban pikiran, walau bisa jadi disebabkan dikejar-kejar bayar cicilan. ***
