Network
DESKJABAR- Asep Lutfi Suparman (23) terpidana 3 hari karena melanggar PPKM Darurat di Kota Tasikmalaya ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Tasikmalaya (Lapas Tasikmalaya).
Bahkan mereka kini sudah digunduli plontos dan disatukan dengan tahanan tindak pidana umum seperti pencurian, kekerasan, dan tindak pidana lainnya padahal dia hanyalah melanggar prokes dan tidak mampu membayar denda hingga harus dihukum.
Nasib Asep Lutfi Suparman pun mendapat perhatian dari dr Tirta, melalui akun instagramnya dia memberikan pandangan soal kasus ini. Dia pun menyayangkan seharusnya penahanan Asep dipisah dengan terpidana lainnya, karena Asep hanyalah melanggar tindak pidana ringan.
Baca Juga: Presiden Jokowi Larang Menteri dan Kepala Lembaga Tinggi Berpergian ke Luar Negeri
"Menurut hemat saya, ini kasian liatnya," ujar dr Tirta dalam akun instagramnya dan mention langsung ke akun @divisihumaspoliri.
Dalam akun instagram dr. Tirta yang dikutip Deskjabar.com Jumat 16 Juli 2021 menjelaskan bahwa orang yang melanggar PPKM Darurat ada baiknya dikasih arahan saja. "Itu cukup. Saya yakin mereka juga mengerti kok, prokes, edukasi jam malam. Bui dan denda bukan solusi," ujarnya.
Dr Tirta menyebut kesalahannya pun sangat ringan, buka usaha dikala PPKM Darurat, di edukasi prokes aja. "Mohon pertimbangan. Karena memenjarakan pelanggar PPKM itu tidak solutif. Mereka buka kedai karena ga tau besok makan apa. Apalagi denda 5 juta," katanya.
Bahkan dr Tirta dalam tulisan nya memberikan gambara soal yang dialami sebagai pedagang.
Baca Juga: Atta Halilintar Kaget Aurel Minta Dibeliin 23 Ekor Kambing Buat Qurban
