Peserta Aksi Bela Rizieq Shihab di Tasikmalaya, Sebagian Pengangguran, Anak Punk dan Geng Motor

- 13 Juli 2021, 11:41 WIB
Foto arsip, Habib Rizieq Shihab tiba di Polda Metro Jaya, Sabtu, 12 Desember 2020, pukul 10.24 WIB.
Foto arsip, Habib Rizieq Shihab tiba di Polda Metro Jaya, Sabtu, 12 Desember 2020, pukul 10.24 WIB. /Antara


DESKJABAR – Polres Tasikmalaya mengungkap dari 31 pengunjuk rasa yang diamankan, pada aksi anarkis pengunjuk rasa bela Habib Rizieq Shihab (HRS) di depan kantor Kejaksaan Negeri Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin 12 Juli 2021, sebagian adalah pengangguran, anak punk serta geng motor.

"Dari 31 pengunjuk rasa yang diamankan, sebagian adalah pengangguran, anak punk serta geng motor," kata Kasatreskrim Polres Tasikmalaya, AKP Hario Prasetyo Seno, dalam keterangannya, Senin 12 Juli 2021 malam.

Kapolres menyebutkan, pihaknya masih terus mendalami, dari kelompok mana para pengunjuk rasa ini. Termasuk siapa dalang ricuhnya, karena awalnya aksi berlangsung damai dan tertib. Namun entah kenapa, massa kemudian berubah jadi tak terkendali.

Baca Juga: MUI dan Muhammadyah Sepakat Soal Sholat Idul Adha, Abdul Mu'ti: Tuding Pemerintah Komunis Berita Sampah

Kepala Polres Tasikmalaya AKBP Rimsyahtono, menyatakan pihaknya telah mengamankan 31 orang yang diduga pelaku kerusuhan saat unjukrasa meminta Rizieq Shihab dibebaskan.

Dari jumlah itu, diketahui 13 orang masih berusia anak-anak dan sisanya (18 orang) sudah dewasa. Saat ini semuanya sedang menjalani pemeriksaan intensif petugas Satuan Reserse Kriminal (Satreksrim) Polres Tasikmalaya.

"Bukti video-video sedang kita pelajari dan nanti akan diketahui siapa saja yang menjadi provokatornya. Sudah banyak kita kumpulkan bukti-buktinya," ujar  Rimsyahtono.

Sebagaimana diketahui, massa simpatisan HRS menggelar demonstrasi di Kantor Kejaksaan Negeri Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Senin (12/7/2021) siang. Demo yang awalnya kondusif kemudian berakhir ricuh. Massa mengamuk. Tiga mobil polisi rusak dan kantor Kejaksaan Tasikmalaya dilempari.

Baca Juga: Presiden Jokowi: TNI-Polri Harus Terus Bersinergi, Sudahi Gesekan antara Prajurit

Kepala Kejaksaan Negeri Singaparna, Muhammad Syarif menceritakan, saat massa datang, pihaknya meminta cukup dua orang perwakilan massa yang masuk untuk berdialog. Permintaan Kajari ditolak, massa mendesak Kajari membuat pernyataan untuk membebaskan Habib Rizieq. Kali ini giliran Kajari yang menolak.

Setelah negoisasi gagal, massa kemudian bentrok dengan polisi yang mengamankan lokasi. Akibatnya, 3 mobil dinas Polres Tasikmalaya dirusak, Kantor Kejaksaan Negeri Singaparna dilempari batu dan seorang polisi mengalami luka di bagian tangan.

Kajari  mengungkapkan, sesuai informasi yang diperolehnya, pengunjukrasa bukan hanya berasal dari Tasikmalaya saja, tapi berasal dari Ciamis dan Majalengka. Selain melakukan perusakan, massa juga menyalakan kembang api saat aksinya sambil melempari batu ke arah kantor Kejaksaan Negeri Singaparna dan petugas Kepolisian yang berjaga.***

Editor: Zair Mahesa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x