Akibat Terpengaruh Covid-19 Konspirasi, Ayah Komedian Guzman Sige Meninggal Dunia

- 22 Juni 2021, 08:40 WIB
Guzman Sige, stand up komedian asal Bandung, baru saja ditinggal pergi untuk selama-lamanya oleh ayahnya karena Covid-19
Guzman Sige, stand up komedian asal Bandung, baru saja ditinggal pergi untuk selama-lamanya oleh ayahnya karena Covid-19 /Facebook Guzman Sige/


DESKJABAR – Stand up komedian asal Bandung, Guzman Sige baru saja ditinggal pergi untuk selama-lamanya oleh ayahnya karena Covid-19. Berkaitan dengan kesedihannya ini, ia mengkritik pihak yang menganggap pandemi Covid-19 sebagai sebuah konspirasi.

Dalam postingan di akun Facebook miliknya, Guzman Sige mengatakan bahwa mendiang ayahnya menjadi salah satu orang yang terpengaruh oleh pihak yang tidak percaya Covid-19. Ia meminta pihak yang menganggap Covid-19 itu konspirasi untuk tidak mempengaruhi orang lain. Pemahaman terkait konspirasi Covid-19, tegasnya, dapat berdampak buruk terhadap orang lain.

Urang sih teu masalah ka nu ngarasa Covid teh konspirasi. Asal ulah ngapangaruhan batur, karunya. Ka contohan ku babeh, karena aya nu ngomong kade ka RS mah ngke bisi di-covid keun jadi babeh kapangaruhan. (Saya sih gak masalah sama orang-orang yang menganggap Covid-19 sebagai konspirasi. Asal jangan mempengaruhi orang lain, kasihan. Ini dialami oleh babeh, karena ada yang ngomong ‘awas jangan ke rumah sakit nanti takutnya di Covid-kan’ jadi babeh ikut terpengaruh),” kata Guzman Sige dalam Bahasa Sunda, dikutip DeskJabar akun Facebooknya, Senin, 21 Juni 2021.

Baca Juga: Presiden Filipina Ancam Penjara Bagi yang Menolak Vaksin Covid-19

Saat sakit sebelum meninggal, tutur Guzman Sige, ayahnya tidak mau dibawa ke dokter karena terpengaruh oleh obrolan yang mengatakan “jangan mau ke rumah sakit nanti bisa di Covid-kan”. Namun akhirnya dipaksakan untuk tes antigen di rumah, dan hasilnya positif Covid-19.

Kamari-kamari babeh gering sempet mbung ka dokter karena aya nu ngomong kitu ka babeh. Beberapa hari kemudian urang paksakeun test antigen, di imah, hareupeun beungeut, meh katempo ku sorangan hasilna kumaha. Hasilna emang positif covid. Diyakinkeun deui test PCR di Al Islam. (Kemarin babeh sakit sempet tidak mau ke dokter karena ada yang ngomong begitu ke babeh. Beberapa hari kemudian saya paksa untuk tes antigen, di rumah, di depan muka, biar kelihatan oleh sendiri hasilnya bagaimana. Dan ternyata hasilnya memang positif. Kemudian diyakinkan lagi tes PCR di Rumah Sakit Al Islam),” katanya

Namun, karena pencegahannya terlambat akibat telanjur mempercayai pihak yang tak percaya Covid-19, akhirnya ayah Guzman Sige meninggal dunia pada Jumat, 11 Juni 2021 lalu.

Karena di awal sieun di-covid keun, jadi telat ngecekna, jadi telat oge penanganana. Hari Jumat kamari babeh ngantunkeun di Al Islam. Nu ngapangaruhan babeh, aya mantuan?. (Karena sejak awal takut di Covid-kan, jadi telat ngeceknya, jadi telat juga penanganannya. Hari Jumat kemarin babeh meninggal dunia di Rumah Sakit Al Islam. Yang mempengaruhi babeh, ada yang bantuin?),” katanya.

Guzman Sige menjelaskan, postingan di Facebook-nya bukan bentuk dirinya tak ikhlas dengan kepergian ayahnya. Namun untuk mengingatkan orang lain agar senantiasa berjuang menghindari Covid-19 dan tak terbujuk dengan pengaruh orang lain.

“Kita harus memaksimalkan ikhtiar. Jangan sampai kita nggak memaksimalkan ikhtiar gara-gara komentar orang lain. Karena kalo ada apa-apa, mereka yg komentar nggak bakal bantuin,” katanya.

Guzman Sige meminta kepada pihak yang tidak percaya dengan Covid-19 untuk tidak mempengaruhi orang lain agar kejadian yang menimpa ayahnya tidak terulang lagi.

“Bagi yg tidak percaya, silahkan saja. Tapi simpan untuk diri sendiri. Teman saya juga ada yang gak percaya covid, tapi dia simpan untuk dirinya sendiri. Begitu ada temennya yg bergejala, dia tetep nyaranin buat ke faskes dan test kok,” katanya.***

Editor: Zair Mahesa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x