DESKJABAR - Wacana terkait pembukaan sekolah untuk pembelajaran tatap muka mengundang pro dan kontra dari para orangtua, meski demikian ada yang wajib dipahami dan dipatuhi jika anak-anak sudah kembali ke sekolah.
Muhammad Zainal, WASH (Water, Sanitation & Hygiene) Specialist UNICEF Indonesia mengatakan, UNICEF sejalan dengan pemerintah dalam hal pembukaan kembali sekolah untuk pembelajaran tatap muka, karena penutupan sekolah akibat pandemi Covid-19 dalam jangka panjang akan memberikan dampak negatif terhadap anak, khususnya dari segi pendidikan.
Beberapa dampak yang didapat terjadi pada anak saat sekolah daring di antaranya meningkatnya risiko anak putus sekolah, kendala tumbuh kembang dan kualitas pembelajaran yang disebabkan adanya perbedaan akses pembelajaran jarak jauh, serta kesehatan mental dan psikososial karena minimnya interaksi anak dengan guru, teman dan dunia luar.
Baca Juga: Inilah 7 Makanan dan Minuman Penyebab Kanker, Salahsatunya Daging Gosong
"Tapi pembukaan kembali sekolah harus diikuti dengan diterapkannya protokol kesehatan dan sekolah aman yang mengutamakan kesehatan dan keselamatan siswa, guru, keluarga dan masyarakat," ujar Zainal dalam webinar ‘Perubahan Kecil, Perlindungan Besar.
"Disamping itu, layanan pendidikan selama pandemi juga harus mempertimbangkan kondisi tumbuh kembang dan psikososial siswa," imbuhnya, seperti dikutip dari Antara.
Penerapan protokol kesehatan yang baik dan lingkungan sekolah yang aman tentunya merupakan faktor yang harus dipenuhi jika pembelajaran tatap muka kembali dilakukan.
Baca Juga: BMKG: Siklon Tropis Seroja Berpotensi Masih Terasa di NTB hingga Yogyakarta
Hal ini bertujuan untuk mengurangi angka infeksi Covid-19 melalui klaster sekolah. Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, sekitar 14 persen dari total kasus Covid-19 Indonesia berasal dari anak sekolah.
Maka dari itu edukasi mengenai bagaimana cara melindungi diri dan keluarga dari virus tersebut sangatlah penting untuk dilakukan, tak terkecuali anak-anak.