Pembelajaran Tatap Muka, Solo Uji Coba 24 Sekolah Mulai Senin 22 Maret 2021

- 18 Maret 2021, 19:51 WIB
Ilustrasi-Simulasi antar jemput siswa yang mengikuti PTM di salah satu sekolah di Kota Solo pada bulan November 2020
Ilustrasi-Simulasi antar jemput siswa yang mengikuti PTM di salah satu sekolah di Kota Solo pada bulan November 2020 /ANTARA/Aris Wasita/

DESKJABAR -  Kota Solo, Jawa Tengah, akan segera melakukan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) fase pertama. Ada 24 sekolah yang akan melaksanakan PTM ini mulai Senin 22 Maret 2021 mendatang.

"Kalau sesuai Pak Wali kan PTM mulai Juli 2021. Oleh karena itu, mulai Senin (22 Maret 2021)  nanti fase pertama pembelajaran tatap muka ada di 24 sekolah, tiga di antaranya yang dulu pernah mencoba simulasi pada November," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Surakarta Dwi Ariyanto di Solo, Kamis 18 Maret 2021.

Mekanismenya, fase pertama menitikberatkan pada pembiasaan perilaku anak di lingkungan sekolah. Pada uji coba ini para siswa akan mengikuti pembelajaran selama tiga jam tanpa istirahat. Uji coba fase ini akan dilakukan selama satu minggu.

Baca Juga: INDONESIA MELAWAN! Tidak akan Diam Didepak dari All England 2021

Baca Juga: Kelompok Anti Jokowi Disebut Sebar Narasi Tiga Periode  untuk Ganggu Kinerja Positif

Baca Juga: PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL, Gubernur BI: Penurunan Suku Bunga Kredit Bank Perlu terus Didorong

"Setelah itu nanti bergantian kelas yang lain, standarnya hanya setengah kapasitas, maksimum 16 anak setiap kelas. Untuk kali ini baru diikuti oleh siswa kelas sembilan tingkat SMP," katanya.

Disinggung mengenai dimulainya uji coba pelaksanaan PTM tersebut, dikatakannya, salah satu yang menjadi pertimbangan adalah jumlah kasus aktif Covid-19 di Kota Solo mengalami penurunan yang cukup signifikan.

Meski begitu, kata dia, pihaknya akan meminta izin ke satgas, terutama yang menyangkut sejumlah indikator untuk mengukur persiapan sekolah, kesiapan menata ruang, protokol kesehatan, sarana dan prasarana penunjang termasuk cuci tangan pakai sabun.

Selanjutnya, jika fase pertama dapat dilalui dengan lancar, uji coba akan dilakukan di fase kedua. Yaitu jam pelajaran ditambah menjadi lima jam dengan satu kali istirahat. Lalu sesuai dengan arahan satuan tugas, dikatakannya, para siswa yang mengikuti PTM tersebut akan diidentifikasi tempat tinggalnya.

Dikatakan, hanya daerah yang sudah masuk zona hijau dan kuning saja yang bisa mengikuti PTM. Namun jika tempat tinggalnya masih zona oranye atau merah maka disarankan untuk menjalankan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dulu.

"Selain itu, kalau siswa dalam kondisi sakit, terlepas diidentifikasi positif atau tidak, kami sarankan PJJ walaupun dia jadwalnya PTM, guru juga begitu. Selain itu, kalau di tengah jalan ada guru atau siswa yang kena (positif Covid-19) ya tutup (sekolah ditutup sementara)," katanya.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah