DESKJABAR – Bagi warga Jawa Barat, Kota Bandung, tanggal 24 Maret menjadi peristiwa penting yang menjadi bukti ketidakrelaan rakyat menyerahkan Bandung kepada Sekutu.
Ketidakrelaan ini dibuktikan dengan membakar rumah-rumah dan bangunan di Kota Bandung mulai 23 dan 24 Maret 1946 yang dikenal sebagai peristiwa Bandung Lautan Api.
Sejarah hari ini mengulas kembali secara singkat tentang bagaimana respon masyarakat Bandung, khususnya para pejuang, yang tidak rela atas ultimatum pihak sekutu untuk menyerahkan Bandung kepada mereka.
Baca Juga: Kapolri : Tilang Elektronik Cegah Penyalahgunaan Wewenang, Ini Jenis-jenis Target Pelanggarannya
Peristiwa Bandung Lautan Api menjadi salah satu peristiwa untuk mempertahankan Kemerdekaan RI, yang tidak rela untuk menyerah kepada tuntutan Belanda, yang ingin kembali menjajah Indonesia.
Bandung Lautan Api menjadi salah satu peristiwa paling heroik dalam sejarah mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan diabadikan dalam berbagai bentuk karya seni, seperti lagu atau film.
Dari peristiwa ini pula lahir lagu perjuangan “Halo Halo Bandung”, kemudian dikenal pahlawan Mohamad Toha dan Moh Ramdan.
Baca Juga: Pemerintah Berupaya Mempertahankan Lahan-lahan Pertanian, Tetapi Meminta Diperoleh Lewat Wakaf
Sejak Jepang menyerah kepada sekutu pada 1945, pasukan sekutu dibawah pasukan Inggris dan Belanda dibawah pimpinan MacDonald tiba di Indonesia pada 12 Oktober 1945.