Meraih Pundi Keberkahan di Bulan Sya’ban

- 17 Maret 2021, 07:31 WIB
DR. H. ACEP Zoni Saeful Mubarok
DR. H. ACEP Zoni Saeful Mubarok /DeskJabar/Dok. Acep ZSM/

Oleh: DR. H. ACEP ZONI SAEFUL MUBAROK
Dosen Fakultas Agama Islam Unsil Tasikmalaya

DESKJABAR - Waktu berjalan sangat cepat, kini sudah berada di bulan Sya’ban. Tidak terasa kita telah melewatkan satu bulan yang penuh dengan keberkahan, yaitu bulan Rajab. Padahal saat memasuki bulan Rajab senandung doa yang senantiasa dipanjatkan kepada-Nya adalah “Allahumma barik lana fi Rajaba wa Sya’bana wa ballighna Ramadhana, Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan bulan Sya’ban, dan sampaikanlah (usia) kami ke bulan Ramadhan”(HR Ahmad).

Mari merenung sejenak, bermuhasabah atas apa yang telah dilakukan. Apakah kita sudah berusaha untuk meraih keberkahan tersebut ataukah justru terlalaikan oleh gemerlapnya warna-warni dunia sehingga bulan Rajab yang penuh keberkahan pun terlupakan. Pundi-pundi keberkahan yang sangat bernilai pun terlewatkan, dia sudah berlari tanpa mungkin lagi kembali. Lalu, adakah penyesalan di dalam hati ini? Hanya hati masing-masing yang dapat menjawab semua itu.

Saat ini, sudah memasuki gerbang kedua dari bulan yang penuh keberkahan, yaitu Sya’ban. Apakah akan terlena juga, lalu melewatinya tanpa mendapatkan pundi-pundi keberkahan yang Allah berikan kepada kita dengan sangat mudah? Bagi mereka yang beriman, tentu tidak mungkin akan terperosok ke jurang yang sama. Mari kita contoh teladan para pendahulu kita. Mereka telah mengajarkan bagaimana beramal dalam bulan yang penuh kemuliaan ini.

Baca Juga: Menjelang Ramadhan 1442 H, MUI Mengeluarkan Fatwa Vaksinasi tidak Membatalkan Puasa

Baca Juga: WASPADA, BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Jawa Barat dan Beberapa Wilayah di Tanah Air

Rasulullah SAW dan para sahabatnya telah menjadikan bulan Sya’ban sebagai bulan persiapan menyambut Ramadhan. Mereka tidak melewatkan satu hari pun kecuali diisi dengan aneka kebaikan.  Banyak amaliyah sebagai usaha untuk peroleh keberkahan diantaranya sebagai berikut:

Pertama memperbanyak puasa sunnah. Usamah bin Zaid menyebutkan bahwa ia bertanya pada Rasulullah SAW: “Wahai Rasulullah, aku belum pernah melihatmu berpuasa pada sebuah bulan yang lebih banyak dari puasamu di bulan Sya’ban?” Rasulullah SAW menjawab: “(Sya’ban) itu adalah bulan antara Rajab dan Ramadhan yang kebanyakan manusia melalaikannya. Sya’ban adalah bulan dimana amalan-amalan diangkat menuju sisi Tuhan Semesta Alam, karenanya aku suka ketika amal-amalku diangkat, sementara aku dalam keadaaan berpuasa“. (HR. Nasa’i)

Siti Aisyah pernah meriwayatkan “Terkadang Nabi SAW puasa beberapa hari sampai kami katakan, ‘Beliau tidak pernah tidak puasa, dan terkadang beliau tidak puasa terus, hingga kami katakan: Beliau tidak melakukan puasa. Dan saya tidak pernah melihat Nabi SAW berpuasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadhan, saya juga tidak melihat beliau berpuasa yang lebih sering ketika Syaban.” (HR Bukhari dan Muslim). Dalam riwayat lain Siti Aisyah memaparkan aktivitas Nabi SAW selama bulan Sya’ban: Nabi SAW berpuasa satu bulan yang lebih banyak dari pada puasa bulan Syaban. Terkadang hampir beliau berpuasa Sya’ban sebulan penuh.”(HR Bukhari dan Muslim). Bahkan Ummu Salamah pernah menyampaikan: Nabi SAW belum pernah puasa satu bulan penuh selain Sya’ban, kemudian beliau sambung dengan Ramadhan.” (HR An-Nasa’i).

Kedua memperbanyak membaca Al-Qur’an. Bulan ini disebut sebagai syahru al-qurra. Sebagaimana  dalam riwayat Salamah bin Kahil dikatakan “Dahulu bulan Sya’ban disebut pula dengan bulan membaca Al Qur’an.” Dalam riwayat Ibnu Rajab, Anas bin Malik RA bercerita tentang kesibukan para Sahabat Rasulullah SAW ketika masuk bulan Sya'ban. Salah satunya adalah membaca Alquran. Bahkan ‘Amr bin Qais apabila memasuki bulan Sya’ban, segera beliau menutup tokonya dan lebih menyibukkan diri dengan Al-Qur’an. Ada sebuah riwayat dari  Ibnu Rajab yang menyebutkan riwayat dari Al-Hasan bin Sahal, bahwasanya bulan Sya’ban mengadu kepada Allah SWT. “Ya Rabb, Kau jadikan aku di antara dua bulan yang agung (yaitu Rajab dan Ramadlan), maka apa yang Kau jadikan untukku?” Maka Allah SWT menjawab: “Untukmu dijadikan sebagai bulan untuk membaca Al-Qur’an”.

Halaman:

Editor: Zair Mahesa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x