SEJARAH HARI INI, Pembantaian Khojaly Halaman Paling Kelam Sejarah Abad 20, 613 Warga Sipil Tewas

- 26 Februari 2021, 07:05 WIB
Pembanataian Khojaly menjadi sejarah kelam abad 20, yang menewaskan 613 warga Azerbaijan
Pembanataian Khojaly menjadi sejarah kelam abad 20, yang menewaskan 613 warga Azerbaijan /commons.wikimedia.org/

DESKJABAR – Pembantaian Khojaly menjadi salah satu halaman pling kelam dalam sejarah abad 20. Rakyat Azerbaijan menyebutnya sebagai genosida etnis Azerbaijan, yang terjadi pada 26 Februari 1992.

Peristiwa tersebut menjadi peristiwa yang paling menggegerkan sejarah hari ini, karena pembataian Khojaly telah menewaskan 613 warga sipil Azerbaijan, yang dilakukan Tentara Armenia.

Pembantaian tersebut menjadi perhatian dunia, termasuk lembaga hak asasi manusia internasional, mengingat jumlah korban yang tewas termasuk yang paling banyak di era tersebut.

Baca Juga: Kejari Kabupaten Bogor Menahan Kepala Desa Tersangka Korupsi Dana Desa Rp 900 Juta

Dalam serangan yang dilakukan 2 jam oleh tentara Armenia, yang menurut sumber lainnya, mereka didukung tentara Rusia dan tentara bayaran, telah menewaskan 613 warga.

Menurut sejumlah saksi, tentara Armenia juga diperkuat Tentara Rahasia Armenia untuk Pembebasan Armenia (ASALA) dan Komando Keadilan Genosida Armenia (JCAG).

Korban tewas sebanyak itu termasuk 106 wanita, 63 anak-anak, dan 70 lansia - dan melukai 487 warga lainnya secara kritis. Selain itu, 150 dari 1.275 orang Azerbaijan yang ditangkap tentara Armenia selama pembantaian itu tidak diketahui nasibnya hingga saat ini.

Pembantaian tersebut, merupakan bagian dari konflik antara Armenia dengan Azerbaijan, sesaat setelah Uni Soviet bubar pada 1980-an. Puncaknya pada 1992, agresi militer Armenia ke Azerbaijan menjadi periode paling panas dan menyesakkan, karena mereka membantai warga sipil etnis Azerbaijan.

Baca Juga: Banjir Bekasi, Warga Muaragembong Masih Terisolasi, Aktivitas Pakai Perahu

Setelah pembubaran Uni Soviet, pasukan Armenia mengambil alih kota Khojaly di Karabakh pada 26 Februari 1992, setelah menghantamnya dengan artileri berat dan tank, dibantu oleh resimen infanteri.

Sumber lain juga menyebutkan bahwa mantan Presiden Armenia Serzh Sargsyan, yang sebelumnya tinggal di Azerbaijan menjadi salah satu tokoh utama yang memerintahkan atau ikut serta dalam genosida Khojaly .

Dewan Keamanan PBB meninta tentara Armenia untuk menaik diri dari wilayah tersebut. Sebab, Karabakh Atas adalah wilayah Azerbaijan yang diakui secara internasional yang diduduki secara ilegal oleh Armenia melalui agresi militer sejak 1991.

Baca Juga: JAJANAN JADUL, Susu Coklat Bubuk Raos, Kenangan Generasi Tahun 1980-an.

Dewan Kemanan PBB kemudian meluncurkan empat resolusi dan dua keputusan Majelis Umum, serta keputusan yang dikeluarkan organisasi internasional lainnya, mengacu pada fakta ini dan menuntut penarikan pasukan Armenia pendudukan dari Karabakh Atas dan tujuh wilayah pendudukan Azerbaijan lainnya.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah