Kunjungan Jokowi di NTT, Ferdinand: Kerumunan di NTT Berbeda dengan Pernikahan Putri Habib Rizieq Shihab

- 24 Februari 2021, 10:43 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menyambut kerumunan massa di Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menyambut kerumunan massa di Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT). /Twitter.com/@KetumProDEM/


DESKJABAR
– Selasa, 23 Februari 2021, Presiden Jokowi mengunjungi Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk meninjau kawasan lumbung pangan padi di Sumba Tengah dan Bendungan Napun Gate di Kabupaten Sika.

Kedatangan Presiden Jokowi di NTT disambut suka cita warga. Sambutan warga yang antusias menyambut kedatangan Presiden Jokowi, jelas  menimbulkan kerumunan warga.

Kerumunan tersebut dinilai beberapa pihak sebagai pelanggaran  prokes (protokol kesehatan).

Baca Juga: Giring Ganesha Sebut Anies Tiga Tahun Tidak Serius Atasi Banjir Jakarta, Pasha Ungu Tanyakan Soal Kapasitas

Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, menanggapi kejadian tersebut lewat unggahan di akun twitternya.

"Sekelompok kecil orang berupaya membangun opini pelanggaran prokes pada kerumunan kunjungan Pak Jokowi di NTT," ujarnya.

"Kerumunan di NTT itu bukan kerumunan yang direncanakan. Tapi faktanya Presiden Jokowi datang menuju lokasi peresmian, dan warga berdiri menyambut," ungkapnya.

Baca Juga: Ingin Kulit Glowing dan Sehat, Cobalah 10 Macam Infused Water Ini

"Jokowi kemudian menyapa warganya, karena tidak mungkin Jokowi berlalu tanpa bertegur dengan warga karena prokes," ungkapnya.

"Kerumunan kunjungan Pak Jokowi di NTT sangat berbeda dengan kerumunan acara pernikahan putri Habib Rizieq Shihab," kata Ferdinand.

"Presiden Jokowi tidak mengundang, tidak menyiapkan tenda untuk kerumunan, dan Jokowi selalu tampak menunjuk maskernya agar warga juga pakai masker. Spontanitas euforia dan histeria yang tidak direncanakan," katanya.

Baca Juga: Provinsi Jawa Barat, Kasus Aktif Covid-19 Trendnya Menurun Sebelum PPKM dan Sempat Naik Pada Tahap Dua

Euforia dan histeria spontan itu tidak mungkin dilarang dan tidak mungkin warga dikunci di rumah agar tidak berkerumun menyambut presiden yang mereka cintai.

Peristiwa euforia dan histeria spontan penyambutan itu sama juga dengan kondisi ketika Habib Rizieq Sihab disambut pendukungnya dari Bandara Sorkarno Hatta.

Itu bukan kesalahan Habib Rizieq Sihab, makanya tak pernah diproses hukum atas peristiwa itu. Sama dengan yang di NTT, itu histeria spontan.

Baca Juga: Panggil Enam Saksi, KPK Terus Dalami Dugaan Suap Perizinan Ekspor Benur di KKP dengan Tersangka Edhy Prabowo

Selain penyambutan warga di NTT terhadap Pak Jokowi yang histeria dan spontanitas, tambah Ferdinand, NTT juga sejak tahun lalu masuk kategori zona hijau, sehingga warga merasa lumrah dan aman beraktivitas tanpa masker.***

Editor: Syamsul Bachri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah