DESKJABAR – Selasa, 23 Februari 2021, Presiden Jokowi mengunjungi Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk meninjau kawasan lumbung pangan padi di Sumba Tengah dan Bendungan Napun Gate di Kabupaten Sika.
Kedatangan Presiden Jokowi di NTT disambut suka cita warga. Sambutan warga yang antusias menyambut kedatangan Presiden Jokowi, jelas menimbulkan kerumunan warga.
Kerumunan tersebut dinilai beberapa pihak sebagai pelanggaran prokes (protokol kesehatan).
Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, menanggapi kejadian tersebut lewat unggahan di akun twitternya.
"Sekelompok kecil orang berupaya membangun opini pelanggaran prokes pada kerumunan kunjungan Pak Jokowi di NTT," ujarnya.
"Kerumunan di NTT itu bukan kerumunan yang direncanakan. Tapi faktanya Presiden Jokowi datang menuju lokasi peresmian, dan warga berdiri menyambut," ungkapnya.
Baca Juga: Ingin Kulit Glowing dan Sehat, Cobalah 10 Macam Infused Water Ini
"Jokowi kemudian menyapa warganya, karena tidak mungkin Jokowi berlalu tanpa bertegur dengan warga karena prokes," ungkapnya.
"Kerumunan kunjungan Pak Jokowi di NTT sangat berbeda dengan kerumunan acara pernikahan putri Habib Rizieq Shihab," kata Ferdinand.
"Presiden Jokowi tidak mengundang, tidak menyiapkan tenda untuk kerumunan, dan Jokowi selalu tampak menunjuk maskernya agar warga juga pakai masker. Spontanitas euforia dan histeria yang tidak direncanakan," katanya.
Euforia dan histeria spontan itu tidak mungkin dilarang dan tidak mungkin warga dikunci di rumah agar tidak berkerumun menyambut presiden yang mereka cintai.
Peristiwa euforia dan histeria spontan penyambutan itu sama juga dengan kondisi ketika Habib Rizieq Sihab disambut pendukungnya dari Bandara Sorkarno Hatta.
Itu bukan kesalahan Habib Rizieq Sihab, makanya tak pernah diproses hukum atas peristiwa itu. Sama dengan yang di NTT, itu histeria spontan.
Selain penyambutan warga di NTT terhadap Pak Jokowi yang histeria dan spontanitas, tambah Ferdinand, NTT juga sejak tahun lalu masuk kategori zona hijau, sehingga warga merasa lumrah dan aman beraktivitas tanpa masker.***