SEJARAH HARI INI, Perang Iwo Jima, Pertempuran Paling Mematikan dengan Korban Tewas Ribuan Tentara

- 19 Februari 2021, 08:05 WIB
Perang Iwo Jima
Perang Iwo Jima /National Archives and Records Administration, WC 1221./

DESKJABAR – Perang Iwo Jima merupakan pertempuran paling mematikan dan berdarah dalam sejarah perang Pasifik antara pasukan Amerika menghadapi tentara kekaisaran Jepang.

Perang Iwo Jima ini dimulai pada 19 Februari 1945 dan berakhir pada 26 Maret 1945. Pertempuran ini sebagai pertempuran awal pasukan Amerika untuk melawan Jepang pada perang Pasifik.

Kedahsyatan perang ini menginspirasi Clint Eastwood membuat film berlatar belakang pertempuran di Pulau Iwo Jima. Bahkan Eastwood membuat dua film sekaligus tentang pertempuran ini pada 2006.

Baca Juga: Komnas HAM Minta Informasi Lengkap Meninggalnya Ustadz Maheer dari Polisi

Pertama, Eastwood merilis film berjudul “Flags of Our Father” yang dirilis 20 Oktober 2006. Film ini mengisahkan tentang enam prajurit AS yang berperan dalam pengibaran bendera di Iwo Jima, dan dampak peristiwa tersebut dalam hidup mereka.

Kedua, Eastwood merilis film “Letter from Iwo Jima” yang dirilis 15 November 2006 di Tokyo dan 9 Desember 2006 di AS.

Bahkan foto ketika enam tentara marinir Amerika mengibarkan bendera Amerika di puncak Gunung Suribachi hasil jepretan wartawan Associated Press, Joe Rosenthal menjadi gambar ikon pertempuran dan upaya perang Amerika di Pasifik. Foto ini juga dianugerahi penghargaan bergengsi Putlizer.

Baca Juga: Warga Pangandaran Tidak Semua Merasakan Ada Gempa Bumi

Puluhan ribu korban tewas

Bagi Amerika, pertempuran di Pulau Iwo Jima sebagai bagian awal kampanye mereka untuk menyerang Jepang dalam pertepuran Pasifik. Pulau ini dinilai sebagai posisi strategis bagi tentara Jepang, sebagai pertahanan terluar menghadapi Amerika.

Dengan dukungan dua lapangan terbang, Iwo Jima memang posisi strategis termasuk bagi tentara Amerika untuk memuluskan kampanye menekan tentara Jepang.

Untuk merebut Iwo jima, Amerika mendaratkan 30.000 marinir. Sementara Jepang menyispkan 21.000 tentara dengan berbagai persenjataan, untuk mempertahankan pulai tersebut.

Jepang menjalankan strategi pertahanan ketat dengan jaringan bunker yang dilengkapi posisi artileri tersembunyi dan jaringan terowongan sepanjang 18 km.

Baca Juga: Ramadan, Vaksinasi Covid-19 Jalan Terus, Wapres Bilang Disuntik Vaksin tak Membatalkan Puasa

Sementara pasukan darat Amerika didukung oleh artileri angkatan laut yang luas dan didukung serangan udara, untuk mendukung langkah 30.000 marinir.

Bagi tentara Amerika, upaya merebut Iwo Jima semakin sulit selain karena sistem pertahanan yang cukup ketat, tentara Jepang juga diindokrinasi untk bertempur sampai mati.

Dalam pertempuran yang berakhir dimenangkan Amerika pada 26 Maret 1945, jumlah korban tewas dari pihak Jepang diperkirakan mencapai 18.500 tentara.

Sebab di akhir pertempuran dari 21 ribu tentara di pulau itu, hanya 216 yang berhasil ditawan. Beberapa di antaranya ditangkap karena mereka pingsan atau cacat.

Baca Juga: Wow, Jengkol Sumatera Barat ‘Baunya’ Tembus Pasar Jepang

Sedangkan sebanyak 3 ribu tentara Jepang linnya terus melakukan perlawanan di jaringan terowongan dan akhirnya beberapa minggu kemudian menyerah karena luka-luka atau tertangkap.

Dari pihak Amerika, sekitar 6.800 Marinir AS tewas dan 19.200 luka-luka.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah