Network
DESKJABAR - Di masa pandemi Covid-19, sesuai anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ruangan dengan jendela yang bisa dibuka, lebih baik ketimbang ruang ber-AC.
"Di kondisi pandemi, AC kurang dianjurkan. Jadi kami lebih menganjurkan untuk membuka jendela," kata Ketua Terpilih PB IDI sekaligus Ketua Tim Mitigasi Covid-19 PB IDI, Dr. Muhammad Adib Khumaidi, dalam webinar yang digelar Yayasan Gerakan Masyarakat Sadar Gizi, Jumat malam.
Hal senada juga diungkapkan Ketua Umum Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (PERSAKMI), sekaligus epidemiolog Universitas Hasanuddin, Prof. Dr. Ridwan Amiruddin.
Baca Juga: Asyiknya Menyusuri Sungai dengan River Tubing Citanduy Kota Banjar
Dia menuturkan, saat ini rekomendasi lain Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), selain menjaga jarak, mengenakan masker, mencuci tangan, yakni membuka jendela atau open window. Karena kluster kantor yang terjadi selama ini sebagian besar terjadi di ruangan ber-AC.
Sebuah pelajaran penting di Korea Selatan pada sebuah restoran, beberapa waktu lalu menunjukkan, penularan Covid-19 dari satu orang ke orang lain padahal tidak saling berkontak langsung terjadi di ruangan ber-AC.
Kemudian, jika kondisi tidak memungkinkan membuka jendela, misalnya saat Anda berada di gedung-gedung tinggi, Adib menyarankan penggunaan air purifier dengan HEPA filter untuk menjaga kondisi ventilasi dalam suatu ruangan.
Baca Juga: Kabar Baru, Google Chrome Mengeluarkan Pembaruan ‘Patch’ Keamanan
Beberapa waktu lalu, ada teori yang mengatakan, ion-ion tertentu bisa membantu mensterilkan ruangan. Menurut Adib, hal ini masih membutuhkan pembuktian secara ilmiah.
Ruangan dengan jendela terbuka juga disarankan bagi orang yang menjalani isolasi mandiri, baik itu yang bergejala ringan atau tanpa gejala (OTG).
