"Sekarang, di satu sisi, kami perlu melacak jenis virus, namun di sisi lain, kami perlu mempertimbangkan galur virus mana yang akan digunakan untuk vaksin," ujarnya.
Baca Juga: Kostum BTS Pada Video Musik Dynamite Dilelang dengan Harga Rp2,2 Miliar, Ini Pemenangnya
Zhong mengingatkan, kawasan perdesaan harus menjadi fokus pencegahan dan pengendalian epidemi domestik.
"Berbeda dengan SARS, infeksi Covid-19 terkadang asimtomatik tetapi jelas menular," ujarnya.
"Jadi, selama liburan Imlek, saya menyarankan orang-orang di desa mengurangi pertemuan massal dan menemui dokter setiap kali merasa tidak enak badan. Jangan menunggu sampai sakit parah," pesan Zhong, seperti dikutip dari Antara.
Baca Juga: Polrestabes Bandung Pasang Tilang Elektronik di 9 Titik Jalan Raya, Berikut Lokasinya
Hingga Minggu 31 Januari, sudah lebih dari 24 juta dosis vaksin telah disuntikkan, demikian diungkapkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular China (CCDC).
Sementara itu, kepala Lembaga Nasional Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular di bawah koordinasi CCDC, Xu Wenbo, menyebutkan, bahwa reaksi abnormal yang parah akibat vaksin Covid-19 saat ini tidak lebih tinggi daripada vaksin influenza.***