"Konsep belajar seperti (di alam terbuka) kami lakukan dalam mengatasi keterbatasan tempat belajar yang sudah dirintis sejak tiga tahun lalu," ungkapnya.
Menurut dia, para orang tua atau wali siswa hanya diwajibkan membayar biaya administrasi sebesar dua ribu rupiah untuk satu kali pertemuan yang digunakan untuk membeli spidol, kemudian untuk beli papan tulis dan ada reward bagi mereka yang tangguh.
"Intinya kami kembalikan lagi kepada mereka uang yang dua ribu itu kepada mereka," katanya, seperti dikutip dari Antara.
Baca Juga: Mulai Senin 1 Februari 2021, GWK Cultural Park Bali Ditutup Kembali
Dia menambahkan, konsep materi belajar di Rumah Pintar Punggur Cerdas juga sama dengan kurikulum dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kubu Raya.
"Yang membedakan hanya ekstrakurikulernya, kami berharap anak-anak nantinya juga bisa melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi lagi," katanya.
Sementara itu, Kasi Pelayanan Kantor Desa Punggur Kecil, Herman mengatakan, pihaknya dari pemerintah desa mendukung sepenuhnya, karena saat ini masih terkendala situasi Covid-19, jadi belum bisa menganggarkan untuk rumah pintar itu.
Baca Juga: Budidaya Teripang Pasir, Usaha Baru yang Potensial Bisnisnya