Di Malang, 69 Dokter Terpapar Covid-19 Tujuh di Antaranya Meninggal Dunia

- 29 Januari 2021, 06:41 WIB
Dokumentasi - Prosesi penghormatan dan pelepasan jenazah seorang dokter yang menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) penyakit dalam di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo Surabaya dr. Miftah Fawzy Sarengat di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya, Rabu (10/6/2020).
Dokumentasi - Prosesi penghormatan dan pelepasan jenazah seorang dokter yang menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) penyakit dalam di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo Surabaya dr. Miftah Fawzy Sarengat di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya, Rabu (10/6/2020). /ANTARA Jatim/HO/WI /

DESKJABAR -Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Malang Raya, Jawa Timur mencatat hingga saat ini ada sebanyak 69 dokter di wilayahnya yang terpapar virus corona atau Covid-19. Tujuh orang di antaranya meninggal dunia.

Ketua IDI Cabang Malang Raya dr. Djoko Heri, Kamis 28 Januari 2021 menuturkan, jumlah seluruh dokter itu tersebar di wilayah Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu.

Djoko menjelaskan sebagian besar dokter yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19 tersebut berusia di atas 60 tahun. Hanya ada satu orang dokter yang meninggal akibat Covid-19 berusia di bawah 60 tahun.

Baca Juga: Dua Kuintal Lebih Sabu Disita dan Belasan Ribu Butir Ekstasi Disita BNN di Aceh dan Sumsel

Baca Juga: Dua Kuintal Lebih Sabu Disita dan Belasan Ribu Butir Ekstasi Disita BNN di Aceh dan Sumsel

Ia menambahkan hampir seluruh dokter yang meninggal dunia tersebut sesungguhnya tidak bertugas pada rumah sakit yang menjadi rujukan penanganan Covid-19. Para dokter yang terpapar virus corona tersebut, kebanyakan tertular pada saat membuka praktik pribadi.

"Rentang usia di atas 60 tahun, namun ada satu orang yang di bawah 60 tahun. Mereka tertular pada saat praktik pribadi, dan mereka tidak menangani pasien Covid-19 di rumah sakit," kata Djoko.

Menurut Djoko, pada awal masa penyebaran virus corona khususnya di Indonesia, masih belum mengetahui secara pasti karakter virus tersebut. Sehingga, potensi untuk tertular virus yang pertama merebak di Wuhan, China itu cukup besar.

"Setelah mengetahui karakteristiknya, maka sterilisasi tempat praktik itu menjadi keharusan," kata Djoko.

Baca Juga: Dugaan Korupsi di BPJS Ketenagakerjaan Terus Diusut, Tujuh Pejabat Diperiksa Kejagung

Selain itu, lanjut Djoko, rekan-rekan dokter yang ada di wilayah Malang Raya, sudah mengurangi jam praktik pribadi, untuk meminimalisasi risiko paparan Covid-19. Selain itu, juga diterapkan adaptasi kebiasaan baru di bidang kesehatan.

"Memeriksa pasien juga tidak terlalu lama, berbicara juga terbatas, tidak seperti dahulu. Ini disebut adaptasi kebiasaan baru di bidang kesehatan," kata Djoko.

Hingga saat ini di Kota Malang, secara keseluruhan ada sebanyak 5.278 kasus konfirmasi positif Covid-19. Dari total tersebut, sebanyak 4.352 orang dilaporkan telah sembuh, 463 orang dinyatakan meninggal dunia, dan sisanya berada dalam perawatan.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x