Network
DESKJABAR - Sesuai dengan namanya, Kelas Multikultural SMK Bakti Karya Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, siswanya datang berbagai pelosok di Tanah Air yang memiliki budaya dan bahasa daerah yang berbeda.
Terdapat putra dan putri dari 20 Provinsi di Nusantara yang menimba ilmu di sekolah ini. Tak heran jika bahasanya juga beragam yang bisa kita dengar dalam candaan obrolan keseharian antarindividu sesama sedaerah di sekolah ini. NKRI pun, tercermin di sekolah ini.
"Siswa Kelas Multikultural SMK Bakti Karya datang dari 20 provinsi”, kata Kepala Sekolah Kelas Multikultural SMK Bakti Karya Parigi, Irpan Ilmi, Sabtu 23 Januari 2021.
Baca Juga: Di Kabupaten Pangandaran Tunjangan dan Bantuan Desa akan Ditunda, Mengapa?
Baca Juga: Pangandaran: Sidang Money Politik Pilkada, Misteri Pria di Mobil Putih Harus Diungkap
Keanekaragaman budaya dan bahasa yang menyatu menjadi cerminan bingkai NKRI itulah yang membuat Wakil Gubernur Jawa Barat, H. Uu Ruzhanul Ulum tertarik untuk datang berkunjung ke sekolah ini.
Bahkan tidak hanya sekadar berkunjung, Wagub Jabar juga menghadiri Diskusi Budaya bertemakan: Membangun Sumber Daya Manusia di Era Digital untuk Masyarakat Lebih Maju dan Berkarakter. Sekaligus, syukuran Hari Jadi Kelas Multikultural ke 5 sekolah ini dan Hari Jadi Kampung Nusantara ke 3.
Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi kepada Kelas Multikultural SMK Bakti Karya Parigi. Ia menyampaikan beberapa pesan, di antaranya harus menjaga nilai-nilai kebangsaan melalui pelestarian budaya.
"Untuk pengetahuan dan keterampilan bisa dipelajari dari siapa saja dengan ahlak mulia," kata Uu Ruzhanul Ulum.
