Elon Musk Bikin Sayembara Berhadiah Rp1,4 Triliun, Linimasa Twitter pun Gaduh

- 23 Januari 2021, 08:34 WIB
CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk
CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk /Instagram.com/@elonmusk/

Hingga hari ini, kicauan Elon Musk tersebut mendapat lebih dari 511 ribu likes dan hampir 50 ribu kali retweets.

Banyak juga warganet yang menanggapinya komentar jenaka.

"Ini teknologinya. DM saya untuk bitcoin," kata @saidedean seraya melampirkan foto pohon.

Pohon selama ini diketahui menyerap karbon dioksida dari udara dan mengubahnya menjadi oksigen. Oleh karena itu, keberadaan pepohonan sangatlah penting bagi kehidupan.

Ternyata, Elon Musk tertarik untuk menjawab komentar sejumlah warganet yang memberikan jawaban pohon.

"Pohon merupakan bagian dari solusi. Tetapi, pepohonan butuh banyak lahan dan air. Kita butuh teknologi dengan skala industri besar-besaran dalam 10-20 tahun. Untuk saat ini, prioritas utama adalah mempercepat transisi ke ekonomi energi berkelanjutan," kata Elon Musk.

Baca Juga: PSG vs Montpellier, Lawan 10 Pemain Kylian Mbappe Sumbang Dua Gol

Warganet lainnya menanggapi dengan jawaban yang lebih serius.

"Apakah reaktor sabatier bisa dianggap teknologi penangkap karbon dioksida? Atau, mungkinkah mesin penangkap karbon yang bagus bisa digunakan untuk reaktor sabatier yang lebih kuat dan efisien," ujar @Erdayastronaut.

Reaktor sabatier, menurut Wikipedia, adalah reaktor yang prosesnya memproduksi metana dan air dari reaksi hidrogen dengan karbon dioksida pada suhu tinggi. Teknologi ini ditemukan ahli kimia Prancis Paul Sabatier dan Jean-Baptiste Senderens pada 1897. NASA menggunakan teknologi ini untuk mendaur ulang karbon dioksida di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Halaman:

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Twitter REUTERS Wikipedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x