Society 5.0, Model Smart City Platform di Jepang Berikan Solusi Sosial Bagi Warga Kota

- 22 Januari 2021, 15:15 WIB
Society 5.0, Smart City Platform sebagai sebuah model yang kemudian akan meningkat berharap dapar teraplikasikan pada seluruh kota di Jepang dan sekitarnya.
Society 5.0, Smart City Platform sebagai sebuah model yang kemudian akan meningkat berharap dapar teraplikasikan pada seluruh kota di Jepang dan sekitarnya. /euronews/

Mereka Menyebutnya society 5.0, Teknologi AI yang membantu masalah yang ada pada warga di dua kota di Jepang agar lebih sejahtera dan sehat. Warga Aizuwakamatsu dan Arao memanfaatkan aplikasi tersebut untuk kehidupan sosialnya.

Berbagai mitra pemerintah di kota itu tengah mengembang Smart City Platform sebagai sebuah model yang kemudian akan meningkat berharap dapar teraplikasikan pada seluruh kota di Jepang dan sekitarnya.

Platform tersebut mengumpulkan data dari object yang terhubung dan mengunakan informasi dari kegiatan sehari-hari seperti misalnya pembayaran listrik dan ponsel domestik dan membagikannya pada layanan adiministratif, akademis dan industri.

Dengan dasar data tersebut akan di olah oleh Smart City Platform sebagai layanan kepada masyrakat lokat seperti pemotongan biaya rutin rumah tangga, memantau perkembangan anak di sekolah hingga informasi tentang cuaca.

Bagaimana Smart City Platform Bekerja
Nakamura Shojiro yang bekerja untuk Accenture Innovation Center Fukushima mengatakan warga memberikan data mereka melalui sistem yang disebut "Keikutsertaan".

Misalnya, sebagai bagian dari proyek perawatan kesehatan, data penting pribadi atau data rumah sakit tentang Anda, bisa dikirim ke platform tersebut. Data tersebut akan dianalisa dan sebagai gantinya, Anda akan mendapat rekomendasi untuk membantu agar Anda tetap sehat.
'Keikutsertaan' berarti warga harus menyetujui untuk memberikan data mereka.

Dalam portal web yang dibuat untuk kota, penduduk setempat dapat membagikan informasi yang mereka inginkan. Semakin banyak mereka berbagi, semakin disesuaikan layanannya. Semakin banyak orang yang setuju untuk melakukan ini, semakin besar pengaruhnya terhadap komunitas di kota tersebut.

Takahashi Miki manajer komunikasi di Arise Analytics Inc. Dia mengatakan bahwa menurut studi, "89% orang yang menggunakan layanan ini menjawab bahwa mereka telah mengubah perilaku mereka terhadap kesehatan mereka".

Dengan model pembangunan sosial baru ini, Jepang bertujuan untuk lebih dekat dalam mencapai tujuan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk kota dan komunitas yang lebih berkelanjutan.***

Halaman:

Editor: Sanny Abraham

Sumber: EuroNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x