Gempa Sulut Magnitudo 7,0, Warga Kepulauan Talaud Terisolir dalam Kegelapan

- 21 Januari 2021, 22:27 WIB
Pusat gempa Sulut magnitudo 7,0 berada 132 km Timur Laut Melonguane
Pusat gempa Sulut magnitudo 7,0 berada 132 km Timur Laut Melonguane /BMKG/

 

DESKJABAR – Akibat Gempa Sulut magnitudo 7,0, warga kepulauan Talaud panik dan menurut laporan BNPD Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, hingga saat ini tidak ada penerangan dan komunikasi terputus.

Mengutip laporan dari laman resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) warga Kepulauan Talaud merasakan guncangan kuat saat gempa terjadi pada Kamis 21 Januari 2021, sekitar pukul 19.23 WIB.

BMKG melaporkan pemutakhiran parameter gempa pada magnitudo 7,0 serta berada 132 km timur laut Melonguane, Sulawesi Utara.

Baca Juga: Mohammad Ahsan-Hendra Setiawan Kalahkan Juniornya, Lolos ke Perempat Final

Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Kepulauan Talaud melaporkan bahwa warganya merasakan guncangan kuat selama 3 detik. Saat gempa, warga sempat panik.

Namun hingga kini, BPBD setempat belum menerima informasi terkait dampak gempa dengan kedalaman 119 km tersebut.

BNPB terus memonitor dan melakukan koordinasi dengan BPBD Kabupaten Kepulauan Talaud. Saat ini BPBD setempat sedang menghimpun informasi dari desa-desa yang teridentifikasi merasakan guncangan gempa.

Baca Juga: Brisbane Tak Lagi Mewajibkan Penggunaan Masker Dalam Ruangan, Ini Alasannya

Informasi yang diterima BNPB menyebutkan, kondisi di Kepulauan Talaud sekarang ini tidak ada penerangan atau lampu mati serta komunikasi juga agak sulit.

Sementara itu, dilihat dari peta guncangan yang diukur dengan skala MMI atau Modified Mercalli Intensity, gempa dirasakan di daerah Melonguane, Tahuna, Ondong IV MMI, Manado, Bitung III MMI,  Galela , Gorontalo, Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat II-III MMI, Bolaang Uki II MMI, Ternate, Sofifi, Halmahera Tengah I-II MMI.

Skala IV MMI mendeskripsikan bila pada siang hari dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah, sedangkan III MMI menggambarkan getaran dirasakan nyata dalam rumah, serta terasa getaran seakan-akan truk berlalu.

Baca Juga: Dor..! Enam Rampok Rp 561 Juta Dibekuk Polisi di Jalan Raya Cikoneng Ciamis 

Berdasarkan Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam rilisnya , hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

Sebelumnya, BMKG menginformasikan parameter gempa dengan M7,1 dan berpusat pada 134 km timur laut Melonguane serta kedalaman 154 km.

Prayitno mengatakan bahwa hasil analisis BMKG menunjukkan pemutakhiran gempa M7,0 dan pusat gempa berada di laut atau 132 km arah timur laut Kota Melonguane, Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara.

Baca Juga: Harga Daging Sapi Mahal, Kota Bekasi Minta Pemerintah Pusat Turun Tangan

“Hingga hari Kamis, 21 Januari 2021, pukul 19.39 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock),” ujar Prayitno dalam rilisnya.

Ia mengatakan bahwa berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Filipina.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x