Adib Khumaidi memahami bahwa pemerintah memang sudah menyiapkan vaksin yang akan diberikan secara gratis kepada masyarakat Indonesia secara bertahap. Akan tetapi, bukan berarti vaksin tersebut dapat menjadi obat Covid-19.
"Vaksin dan vaksinasi adalah upaya yang bersifat preventif dan bukan kuratif. Meski sudah ada vaksin dan sudah melakukan vaksinasi, kami mengimbau agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. Sebab, risiko penularan saat ini berada pada titik tertinggi, yaitu rasio positif Covid-19 pada angka 29,4 persen," tutur Adib Khumaidi.
Kepatuhan terhadap protokol kesehatan
Menurut dia, situasi akan bisa menjadi semakin tidak terkendali jika masyarakat tidak membantu dengan meningkatkan kepatuhan terhadap protokol kesehatan.
Baca Juga: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa Terpapar Covid-19, Ganjar Pranowo Mendoakannya
Masyarakat tetap perlu menerapkan 3M dalam kehidupan sehari-hari, yaitu memakai masker dengan benar, mencuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak dengan menghindari kerumunan.
"Kami juga mengingatkan kepada pemerintah dan pengelola fasilitas kesehatan agar memperhatikan ketersediaan alat pelindung diri (APD) bagi para tenaga medis dan kesehatan, serta juga memberikan tes rutin untuk mengetahui status kondisi kesehatan terkini para pekerja medis dan kesehatan," kata Adib Khumaidi.
Perlindungan bagi tenaga medis dan kesehatan, ujar Adib menjelaskan, mutlak diperlukan karena dalam situasi masyarakat yang abai protokol kesehatan. Apalagi, para tenaga medis dan kesehatan kini bukan hanya menjadi garda terdepan, tetapi juga benteng terakhir.
Baca Juga: Bawa Rapid Test Antigen Palsu Bisa Dihukum 4 Tahun Penjara, Hasil Tes Bukan Bercandaan
Baca Juga: Kabar Gembira, Bansos Rp200.000 Cair 4 Januari, Bu Risma Belum Bisa Keluar Pulau Jawa