Meski Usianya Sudah Lebih 10 Tahun, BMKG Pastikan Alat Monitor Gempa dan Tsunami Beroperasi Baik

- 5 Desember 2020, 04:12 WIB
Ilustrasi gempa.
Ilustrasi gempa. /Pixabay

Dalam kurun 2008 hingga 2018, seperti dikutip DeskJabar dari Antara, peringatan dini tsunami disebarkan BMKG ke tengah masyarakat melalui BNPB dan BPBD dengan kecepatan 5 menit setelah guncangan gempa terekam seismograf.

Dengan asumsi tsunami tiba selama 20 menit sejak pertama kali gempa terdeteksi, maka tersisa waktu untuk proses evakuasi masyarakat selama 15 menit.

Sejak 2019, kata dia, BMKG mulai mengembangkan Warning Receiver System New Generation (WRS-NG) sehingga dapat memberikan informasi gempa bumi pada menit kedua setelah gempa dan peringatan dini tsunami mulai menit ketiga sampai keempat setelah gempa terekam, seperti halnya di Jepang.

Baca Juga: Tanggapan Aa Gym Tentang Ajakan Moeldoko Untuk Penyuntikan Pertama Vaksin Covid-19 Terbaru

"Secara otomatis seketika peringatan dini tersebut dapat disebarluaskan melalui berbagai kanal komunikasi, baik melalui SMS blasting, media sosial @infoBMKG, telegram, Aplikasi Mobile Phone Info BMKG, YouTube, televisi, dan website," katanya.

BMKG terus mengupayakan peringatan bisa lebih cepat, sehingga bisa memberi informasi kepada masyarakat lantaran beberapa kali terjadi tsunami yang tidak lazim, seperti di Palu pada tahun 2018. Tsunami kala itu terjadi pada menit kedua dan ketiga.

"Disiapkan tambahan kanal komunikasi khusus melalui HT agar peringatan dini dapat tetap tersebar ke tengah masyarakat, meskipun jaringan internet, telepon selular, ataupun listrik lumpuh saat terjadi gempa bumi," katanya.***

Halaman:

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah