Agar HIV Tak Berkembang Menjadi AIDS, Cukupi Asupan Nutrisi Berikut Ini

- 1 Desember 2020, 10:13 WIB
Ilustrasi HIV AIDS.
Ilustrasi HIV AIDS. /DOK. PR/


DESKJABAR
- Hari AIDS Sedunia yang dirayakan setiap tanggal 1 Desember, pemenuhan nutrisi menjadi salah satu isu yang perlu diperhatikan, terutama pada orang dengan HIV (Human Immunodeficiency Virus).

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, nutrisi yang tercukupi bisa membantu memperlambat pengembangan HIV menjadi AIDS atau kondisi stadium 3 HIV, sekaligus meningkatkan kualitas hidup mereka.

Pada mereka dengan HIV, sistem imun bekerja lebih keras melawan infeksi yang menyerang mereka dan inilah yang terkadang membuat mereka membutuhkan lebih banyak energi dan nutrisi dari makanan. Lalu diet atau pola makan seperti apa yang harus mereka terapkan?

Baca Juga: Pandemi Covid-19, Kemenkes : HIV/AIDS Tidak Boleh Luput dari Perhatian

Laman Medical News Today mencatat, diet banyak buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian; lalu sumber protein tanpa lemak, seperti ikan, unggas, atau kacang-kacangan, lemak yang menyehatkan, seperti yang berasal dari kacang-kacangan, minyak zaitun, atau alpukat dan batasi makanan yang diproses atau tinggi gula atau garam.

Namun, seringkali ada masalah dalam pemenuhan nutrisi ini, antara lain karena obat yang diminum bisa mengurangi nafsu makan, ada gejala seperti mual dan muntah membuat sulit makan dan kelelahan serta depresi. Belum lagi jika ada diare, yang membuat nutrisi makanan tak sempat dicerna tubuh.

Akibatnya, mereka dengan HIV bisa memiliki bobot tubuh yang turun. Menurut WHO, untuk membantu mengembalikan berat tubuh yang hilang (sehingga bobot tubuh menjadi sehat), mereka dengan HIV bisa lebih banyak mengonsumsi makanan pokok seperti beras, jagung, gandum, roti, kentang, ubi jalar, ubi jalar dan pisang.

Baca Juga: Zoom Bukukan Pendapatan Rp10,9 Triliun di Kuartal Ketiga 2020, Meningkat Empat Kali Lipat

Mereka juga perlu memperbanyak asupan kacang-kacangan, produk kedelai, daging-dagingan termasuk ayam, ikan, telur, hati sesering mungkin, lalu buah-buahan,yogurt dan camilan seperti keripik singkong dan sandwich.

Selain itu, seperti dikutip DeskJabar dari Antara, sebaiknya secara perlahan tingkatkan asupan lemak misalnya lebih banyak mengonsumsi kacang tanah, kedelai, wijen, alpukat dan daging berlemak.

Jika dalam pemenuhannya ternyata menyebabkan diare maka kurangi asupan lemak sampai gejala berakhir dan secara bertahap, tingkatkan jumlah asupan sampai pada tingkat tubuh bisa mentolerirnya.

Baca Juga: Hansi Flick Istirahatkan Tiga Pemain Pilarnya, Saat Bayer Munich Bertemu Atletico Madrid

Asupan lainnya yang dibutuhkan yakni lebih banyak produk susu seperti susu full-cream. Tetapi bagi yang sulit mencernanya sebaiknya tidak usah mengonsumsi produk susu, terutama jika ditambah ada gejala kram dan ruam kulit. Penambahan madu, sirup atau produk pemanis pada makanan juga bisa dilakukan.

Halaman:

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x