Luar Biasa, Jual Batik Rp1 Miliar, Dubes Umar Hadi Mendapat Penghargaan Rekor MURI

- 30 November 2020, 17:11 WIB
Ilustrasi - Motif batik Mliwis./ANTARA
Ilustrasi - Motif batik Mliwis./ANTARA /


DESKJABAR
- Duta Besar (Dubes) RI untuk Korea Selatan Umar Hadi mendapat penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI) atas pencapaian penjualan batik dengan total transaksi melebihi Rp1 miliar.

Sedikitnya 6.500 orang turut menyaksikan secara virtual kegiatan bertema “Buy Batik, Wear the Art, Respect the Artist” pada Minggu 29 November 2020, yang diselenggarakan KBRI Seoul.

KBRI Seoul menjadi kedutaan RI pertama di dunia yang melaksanakan pagelaran, sekaligus penjualan busana batik secara daring.

Baca Juga: Mentan Ajak Perguruan Tinggi Bersama Bangun SDM Pertanian Indonesia

“Batik selalu hadir dalam setiap fase kehidupan masyarakat Indonesia. Pandemi Covid-19 telah berdampak pada livelihood (mata pencaharian—red) UMKM batik. Turunnya omzet para perajin perlu ditanggulangi dengan upaya yang lebih kreatif dari berbagai kalangan,” ujar Dubes Umar dalam keterangan tertulis KBRI Seoul, Senin, 30 November 2020.

Secara khusus, KBRI menggandeng Yayasan Batik Indonesia (YBI), dua desainer kenamaan, Novita Yunus dan Ai Syarif, serta Puteri Indonesia 2020 Rr. Ayu Maulida Putri untuk membantu perajin batik yang terdampak pandemi Covid-19.

Kegiatan tersebut tidak hanya melakukan pendekatan penjualan secara ritel tetapi juga mengupayakan tercapainya penjualan dengan sistem contract sales (kontrak penjualan—red).

Baca Juga: Mengajar Ditengah Covid-19 Gampang Gampang Susah, Simak Penuturan Kasi Kurikulum SD Disdik Bandung

Dalam rangka menyambut tahun 2021 sebagai International Year of Creative Economy, dan pada saat itu Indonesia yang akan menjadi tuan rumah The 2nd World Conference on World Creative Economy, KBRI Seoul adalah perwakilan RI pertama yang membentuk fungsi baru yang khusus  menangani ekonomi kreatif dan digital.

Fungsi baru tersebut, kata Umar, seperti dikutip DeskJabar dari Antara, bertugas untuk menangani promosi sektor ekonomi kreatif, termasuk 17 sub-sektor, antara lain mencakup batik dan busana, serta aksesnya ke wadah digital di Korea Selatan.

Pada 2021, batik ditargetkan masuk ke pusat penjualan produk buatan tangan berbasis daring di Korea Selatan dan diharapkan akan dengan mudah ditemui di Dongdaemun Design Plazaikon industri desain di negara tersebut.

Baca Juga: Putri Diego Maradona Menangis Atas Penghormatan Emosional Para Pemain Boca Juniors

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto beserta Yanti Airlangga, yang adalah ketua umum YBI, menyambut baik kegiatan yang diselenggarakan KBRI Seoul sebagai salah satu langkah strategis dukungan perwakilan RI untuk memulihkan ekonomi nasional, menurut keterangan KBRI Seoul.

Halaman:

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x