Batik Motif Virus Corona Mulai Diminati Pasar, Hanya Diproduksi Sesuai Pesanan

- 27 Oktober 2020, 19:09 WIB
Batik motif virus corona yang mulai diminati pasar.
Batik motif virus corona yang mulai diminati pasar. /Antara


DESKJABAR
- Batik bermotif virus corona yang dikembangkan Rumah Batik Rolla di Kabupaten Jember, Jawa Timur mulai diminati masyarakat.

"Alhamdulillah sektor industri batik perlahan-lahan mulai bangkit setelah terpuruk selama beberapa bulan, karena pandemi Covid-19," kata pemilik Rumah Batik Rolla, Iriane Chairini Megawati di Jember, Selasa 27 Oktober 2020.

Menurutnya, pandemi Covid-19 membawa dampak yang signifikan terhadap sektor industri tak terkecuali industri batik, sehingga pihaknya terpaksa meliburkan sejumlah karyawannya karena sepinya pembeli.

Baca Juga: Lionel Messi Gagal ke Manchester City, Ini Pengakuan Pep Guardiola

Baca Juga:
Pandemi Covid-19 Mereda, Bisnis Properti Melonjak Harganya


"Untuk itu, perajin batik harus lebih kreatif untuk menciptakan ide motif batik agar bisa diterima pasar, seperti motif batik corona yang digarap para pembatik di Rumah Batik Rolla," ujarnya.

Iriane mengatakan, awalnya hanya menggunakan gambar corona saja dalam batik tulis yang diproduksi oleh perajin batik di Rumah Batik Rolla, namun saat ini berkembang perpaduan gambar virus corona dan daun tembakau karena tembakau menjadi ikon batik Jember.

"Dengan batik motif corona, kami ingin mengingatkan kepada masyarakat bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir, sehingga masyarakat harus disiplin menjaga protokol kesehatan untuk menekan penyebaran virus corona," katanya.

Baca Juga: Warga Bandung Diminta Waspada Kirmir Roboh dan Tanggul Jebol Di Musim Hujan

Saat ini, batik motif corona tersebut sudah dikirim ke berbagai daerah seperti Surabaya dan Jakarta untuk memenuhi pesanan konsumen yang memesan di Batik Rolla Jember, karena pihaknya hanya membuat batik corona sesuai dengan pesanan saja.

"Kami memproduksi batik tulis motif corona sesuai pesanan saja dengan harga berkisar Rp250 ribu hingga Rp350 ribu per lembar, sehingga diharapkan geliat produksi batik perlahan-lahan mulai bangkit," ujarnya, seperti dikutip DeskJabar dari Antara.

Baca Juga: Jokowi Dapat Sepeda Lipat, KPK Ingatkan Istana, Segera Laporkan Gratifikasi Itu

Di tengah pandemi Covid-19, lanjut dia, motif batiknya akan terus dikembangkan seiring dengan permintaan pasar, tanpa meninggalkan identitas motif tembakau yang sudah dikenal banyak orang sebagai ikon batik di Kabupaten Jember.

"Kami berharap perekonomian mulai membaik dan sektor batik bisa bangkit kembali di Kabupaten Jember, sehingga para perajin batik harus lebih kreatif dalam membuat motif batik," katanya.***

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x