Mendikbud Akui Telah Terjadi Penurunan Kualitas Pembelajaran Akibat Pandemi

18 November 2020, 17:19 WIB
Mendikbud Nadiem Anwar Makarim (batik abu-abu) dalam webinar laporan Bank Dunia di Jakarta, Rabu, 18 November 2020 /ANTARA/Indriani/

DESKJABAR – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengakui telah terjadi penurunan kualitas pembelajaran di Indonesia akibat pandemi Covid-19.

Namun, Nadiem menyebut bahwa penurunan ini tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga di negara-negara lain.

"Penurunan kualitas mutu pembelajaran tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia. Kualitas pembelajaran menurun akibat pandemi ini," ujar Nadiem dalam webinar yang diselenggarakan Bank Dunia di Jakarta, Rabu, 18 November 2020.

Baca Juga: Horeeee...Google Beri Bantuan untuk Pelaku UMKM di Indonesia

Dikutip dari kantor berita Antara, Mendikbud mengemukakan, mereka melakukan berbagai upaya agar proses belajar mengajar tetap berlangsung di saat pandemi.

Bahkan, menurut Nadiem, ke depan akan memberikan otonomi pada daerah untuk melakukan pembelajaran tatap muka secara bertahap.

Nadiem menambahkan, Kemendikbud juga melakukan mitigasi hal itu dengan relaksasi zona hijau dan kuning.

Baca Juga: Keren, Nagita Slavina Berkolaborasi dengan Desainer Cynthia Tan Luncurkan Produk Baju Tidur Modis

Selain itu, meluncurkan kurikulum darurat, yang mana sekolah dapat menerapkan kurikulum tersebut selama pandemi, menciptakan modul pembelajaran untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang bisa dilakukan tanpa teknologi atau paket pembelajaran tanpa harus daring.

Ditambahkan, Kemendikbud juga mengeluarkan kebijaan membebaskan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk mendukung pembelajaran selama pandemi.

“Seperti untuk membeli pulsa, bahkan untuk membeli gawai yang dipinjamkan kepada murid-murid juga boleh," katanya.

Baca Juga: Pahami 3 Fitur Google Chrome Terbaru Ini Sebelum Lakukan Download

Selanjutnya, juga dilakukan inovasi pemberian bantuan kuota internet selama empat bulan dari September hingga Desember.

Dalam kesempatan itu, dia juga mendorong guru melakukan perubahan pembelajaran di kelas. Hal itu dilakukan dengan Program Guru Penggerak.

Program Guru Penggerak merupakan upaya Kemendikbud menjaring bibit unggul calon pemimpin (kepala sekolah) pada masa depan. Kepala sekolah memiliki peranan penting dalam kemajuan sekolah.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler