Vaksin Covid-19 akan Dibahas di Munas MUI, Selain Suksesi Kepemimpinan

19 Oktober 2020, 07:24 WIB
MUI /galamedia.pikiran.rakyat.com

DESKJABAR – Vaksin Covid-19 akan menjadi salah satu agenda bahasan pada Musyawarah Nasional Majelis Ulama Indonesia tahun 2020, selain agenda membahas suksesi kepemimpinan untuk masa bakti 5 tahun.

Ketua Tim Materi Fatwa Munas MUI, Asrorun Niam Sholeh, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin, 19 Oktober 2020 pagi, mengatakan, pembahasan fatwa mengerucut pada tiga bidang, yaitu masalah sosial budaya, ibadah, dan ekonomi syariah.

Menurutnya, dalam pembahasan fatwa tersebut juga akan membahas berbagai hal terkait dengan Covid-19, seperti tentang vaksin, penanggulangannya, rambu-rambu adaptasi kehidupan baru, pemanfaatan bagian tubuh manusia untuk menjadi bahan pengobatan, dan hal terkait lainnya.

Baca Juga: Sekjen PBB, Dunia Gagal Hadapi Ujian Covid-19

Adapun Munas MUI akan digelar pada tanggal 25—28 November 2020 secara daring.

"Tiga bidang itu juga mencakup rencana fatwa tentang perencanaan haji belia dan dana talangan haji, pengawasan pengelolaan zakat dan zakat perusahaan, wakaf, pemilihan umum, termasuk periode masa bakti presiden, pilkada dan politik dinasti, serta paham komunisme," kata Niam yang juga Sekretaris Komisi Fatwa MUI itu, seperti dikutip dari kantor berita Antara.

Komisi Fatwa MUI, kata dia, terus menggelar rapat internal mengundang para ahli sampai akhir Oktober untuk membahas rencana fatwa yang sudah difinalisasi.

Baca Juga: Eyang Tjipto, Bersepeda Menjajal Rute Prancis Sejauh 1.200 Km di Usia 71 Tahun

Dengan begitu, dua pekan sebelum munas berlangsung, peserta munas sudah menerima materi draf fatwa dan mendalaminya untuk dibahas pada saat Munas.

Agenda lima tahunan tersebut mundur dari rencana awal yang rencananya diselenggarakan pada pertengahan tahun ini akibat wabah Covid-19.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Saadi mengatakan bahwa suksesi Ketum MUI akan dilaksanakan pada pertengahan 2020 melalui Musyawarah Nasional MUI. Hal itu dikatakannya pada akhir 2019 atau jauh hari sebelum pandemi COVID-19 melanda seantero dunia, termasuk Indonesia.

Baca Juga: Kabupaten Cianjur Gencarkan Bidik Wisatawan Lokal

"Untuk munas yang diagendakan pada tahun 2020 akan dilakukan pergantian kepengurusan, akan dipilih ketum baru," katanya.

Terkait vaksin Covid-19, sebelumnya Wakil Presiden Ma'aruf Amin yang juga menjabat Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), menekankan bahwa vaksin yang akan diberikan ke masyarakat harus mengantongi sertifikat halal dari lembaga yang memiliki otoritas, dalam hal ini MUI.

"Untuk vaksin, saya sudah minta (MUI) dilibatkan dari mulai perencanaan, pengadaan vaksin, kemudian pertimbangan kehalalan vaksin, audit di pabrik vaksin termasuk kunjungan ke fasilitas vaksin di RRT (Republik Rakyat Tiongkok). Kemudian juga terus mensosialisasikan ke masyarakat dalam rangka vaksinasi," ujarnya.

Ma'aruf Amin menjelaskan bahwa lembaga itu sudah dilibatkan pemerintah sejak awal pandemi di Indonesia. MUI sendiri sudah melaksanakan peranannya dalam pandemi Covid-19 di Indonesia sejak lama.*

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler