Pemain Sepakbola di Irak Lakukan Penghormatan Al Qu'ran, Melawan Kasus Pembakaran di Swedia

3 Juli 2023, 07:04 WIB
Sejumlah pemain sepakbola di Irak melakukan cara melawan pembakaran terhadap Al Qur'an di Swedia, dimana mereka melakukan penghormatan. /Instagram @islamiqpedia

DESKJABAR – Kasus pembakaran kita suci Al Qur’an di Swedia mengundang reaksi umat sedunia, apalagi dari umat Islam. Banyak cara dilakukan untuk melawan penistaan tersebut, misalnya oleh sejumlah pemain klub sepakbola di negara Irak, yang mengangkat Al Qur’an.

Sejumlah pemain sepakbola tim "Al-Shurta" dan "Al-Qasim" di Irak, Minggu, 2 Juli 2023, dengan hormat mengangkat dan mencium Al-Qur'an di lapangan. Para pemain sepakbola di Irak munculkan reaksi keras terhadap ulah pembakaran Al Qur’an di Swedia tersebut.

Diunggah Instagram @islamiqpedia, Minggu, 2 Juli 2023 malam, para pemain klub sepakbola di Irak, dari tim "Al-Shurta" dan "Al-Qasim" menggelar protes unik yang dengan cepat menarik perhatian media global.

Baca Juga: Cerita Hantu Pocong, Ustadz Muhammad Faizar : Itu Menghina Syariat Islam

 

Cara dilakukan

Wasit dan pemain dari liga sepakbola Irak memulai pertandingan dengan mengangkat Al Qur’an di tangan mereka dan menciumnya. Dengan sumber dari @hayyaalassalah

Sementara itu media Amerika Serikat, New York Times, nytimes.com, memuat berita berjudul “Swedia Dikutuk di Dunia Muslim karena Membiarkan Pembakaran Al-Qur'an,”

Swedia dikecam luas karena mengizinkan pembakaran kitab suci umat Islam di luar masjid pada hari Rabu selama Idul Adha, hari besar Islam.

Pada berita yang ditulis oleh Alissa J Rubbin dan Isabella Kwai masing-masing melaporkan dari Baghdad Irak dan London Inggris, 29 Juni 2023, dalam insiden di Stockholm pada hari Rabu, dua pria, disaksikan oleh kerumunan orang, merobek halaman Alquran dan membakarnya di luar masjid.

Baca Juga: Benarkah Tali Pocong Tidak Dibuka, yang Meninggal Jadi Gentayangan Hantu Pocong ?

Dalam permohonan izin, salah satu pria, Salwan Momika, yang diidentifikasi oleh media Swedia sebagai imigran Irak yang tinggal di Swedia, mengatakan ingin mengungkapkan pendapatnya tentang Alquran dengan menyobek dan membakarnya.

Polisi telah memberikan izin demonstrasi setelah pengadilan Swedia memutuskan bahwa pelarangan demonstrasi akan melanggar hak kebebasan berbicara.

Namun, izin mengatakan bahwa demonstran tidak diperbolehkan membakar benda di Stockholm.

Waktu pembakaran kitab suci Islam, selama hari raya penting umat Islam Idul Adha, semakin membuat marah dan menyakitkan umat Islam di banyak negara, yang sedang merayakan hari raya, yang menghormati berakhirnya ibadah haji.

Baca Juga: Di Majalengka, Heboh Tali Pocong Dicuri, Pelaku Diduga Ingin Jadi ‘The Invisible Man’

Maroko memanggil perwakilan Swedia di Rabat untuk memintanya mengutuk tindakan tersebut dan menarik duta besarnya sendiri di Swedia menurut kantor berita negara Maroko. Jordan juga mengatakan telah menyatakan ketidaksenangannya kepada duta besar Swedia, menurut kantor berita negara, menyebutnya sebagai "tindakan rasis kebencian yang serius."

Mesir menyebut pembakaran Alquran sebagai “tindakan tercela” dan Arab Saudi mengatakan bahwa “tindakan kebencian dan berulang-ulang seperti itu tidak dapat diterima dengan pembenaran apa pun.” Menteri luar negeri Malaysia mengatakan penodaan kitab suci saat umat Islam merayakan hari raya yang begitu penting adalah "menyinggung umat Islam di seluruh dunia."

Presiden Recep Tayyip Erdogan dari Turki mengatakan dalam pidatonya Kamis bahwa negara itu tidak akan pernah tunduk pada "politik provokasi," mengacu pada insiden di Swedia, menurut kantor berita negara Anadolu. Menghina hal-hal yang suci bagi umat Islam, katanya, “bukanlah kebebasan berpikir.”

Baca Juga: Pria Menikah dengan Jin Cantik, Ustadz Khalid Basalamah Sebutkan Rupa Sebenarnya

Kecamannya datang ketika hubungan diplomatik sudah tegang antara Turki dan Swedia, dengan pemerintah Turki menahan tawaran Swedia untuk bergabung dengan NATO. Turki ingin Swedia mengambil tindakan lebih keras terhadap aktivis pro-Kurdi dan anggota kelompok agama terlarang yang dianggap teroris yang tinggal di Swedia.

Pembakaran Al Qur’an di Stockholm pada hari Rabu mengikuti insiden serupa di bulan Januari di mana seorang tokoh sayap kanan Denmark-Swedia membakar salinan kitab suci di luar Kedutaan Besar Turki di ibukota Swedia, yang juga memperburuk ketegangan dengan Turki.

Sejak itu, polisi di Stockholm mengatakan mereka telah menolak dua permintaan lain untuk memprotes dengan membakar Al Quran dan bahwa aparat keamanan Swedia telah menyatakan kekhawatiran bahwa tindakan semacam itu akan menimbulkan masalah keamanan dan menimbulkan ancaman bagi kedutaan besar di luar negeri. ***

 

 

 

 

 

Editor: Kodar Solihat

Sumber: New York Times Instagram @islamiqpedia

Tags

Terkini

Terpopuler