Akhir Musim Hujan Awal 2023, Waspada Banyak Kebakaran di Hutan dan Lahan

1 Februari 2023, 06:09 WIB
Akhir musim hujan 2023 dan memasuki kemarau, waspada banyak kebakaran di hutan dan lahan. / Ylvers dari Pixabay

DESKJABAR – Situasi cuaca di Indonesia yang sudah mendekati akhir musim hujan awal tahun 2023, harus waspada banyak terjadi kebakaran.

Pihak BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geosfisika) memperkirakan situasi musim kemarau tahun 2023 di Indonesia mulai terjadi pada April-Mei.

Pada Februari 2023 situasi cuaca diperkirakan memasuki akhir musim penghujan, dan diwaspadai potensi terjadinya kebakaran pada sejumlah kondisi.

 Baca Juga: Di KBB, Tanaman Kopi Sudah Berbunga, Wangi Semerbak Jadi Wisata Romantis Nuansa Perkebunan

Prediksi musim kemarau 2023

Salah satu yang menjadi perhatian serius BMKG adalah potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebutkan, memasuki akhir musim penghujan, potensi adanya kebakaran meningkat.

Dwikorita mengingatkan pemerintah daerah agar waspada dan siap-siaga menghadapi karhutla yang berpotensi semakin tinggi saat memasuki musim kemarau 2023 yang diperkirakan dimulai April-Mei mendatang.

Baca Juga: Wisata Kopi di KBB, Tujuan Asyik di Bandung Barat, Bisa Roasting di Perkebunan

Antisipasi dan pencegahan kebakaran

Menurut Dwikorita, musim kemarau tahun 2023 tersebut, sesuai prediksi yang pernah disampaikan BMKG pada bulan Oktober tahun 2022 lalu.

Ketika itu, diprediksi kondisi La Nina akan semakin melemah dan transisi menuju kondisi netral.

Diwkorita juga meminta pemerintah daerah bersiap, dan melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat untuk pencegahan dan antisipasi kebakaran.

“Jangan membakar sampah sembarangan, untuk mencegah terjadinya kebakaran,” ujar Dwikorita.

 Baca Juga: Di Bandung, Banyak Rumah Antik Laris Jadi Tempat Makan dan Instagramable

Kondisi mirip tahun 2019 ?

Disebutkan, kondisi kebakatan hutan dan lahan berpotensi terjadi, disebabkan penurunan curah hujan selama 3 tahun terakhir pada tahun 2020, 2021, dan 2022.

“Kondisi seperti itu dikhawatirkan dapat meningkaykan potensi kebakaran hutan dan lahan, seperti tahun 2019 lalu,” kata Dwikorita dilansir laman BMKG, 26 Januari 2023.

Pihak BMKG bersama BNPB, BPBD, TNI/Polri, Badan Restoraso Gambut dan Mangrove, Pemprov, dan Pemkab terus berkomunikasi dalam menyiapkan rencana teknologi modifikasi cuaca (TMC).

 Baca Juga: Nasib Perkebunan Teh Rakyat di Purwakarta Menjelang Kematian ?  Macet Keuangan Jadi Penyebab

Pihak terkait, yaitu Kepala BMKG Dwikorita Karnawati sudah melakukan pembahasan soal musim kemarau 2023 bersama Menteri Koordinator Bidang Polhukam (Menkopolhukam) Mahfud MD dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar di Kantor Pusat BMKG di Kemayoran, Jakarta, Rabu 25 Januari 2023.

Ketika itu, Menkopolhukam Mahgfud MD, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sri Nurbaya serta sejumlah perwakilan lembaga terkait, meninjau ruangan opersional Climate Early Warning System (CEWS) dan Meteorology Early Warning System (MEWS) di BMKG sebagai sistem monitoring & peringatan dini cuaca & iklim untuk pengendalian kebakaran hutan dan lahan. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: bmkg.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler