Ternyata Tanaman Palem Kuning Punya Kemampuan Luar Biasa, Mampu Kurangi Polusi Udara, Cek Faktanya Disini

27 Januari 2023, 06:31 WIB
Bukti bahwa tanaman palem kuning memang memiliki kemampuan luar biasa untuk mengurangi polusi udara /Pixabay/dps 199//

 

 

DESKJABAR - Beredar pendapat yang menyimpulkan bahwa tanaman palem kuning memiliki kemampuan luar biasa untuk mengurangi polusi udara.

Apakah benar demikian?

Peneliti dari poltekkesjogja.ac.id menemukan bahwa tanaman palem kuning memiliki kekuatan super untuk mengurangi polusi udara.

Bukti ini diperoleh dari ulasan kandungan gas-gas yang bisa menyebabkan pencemaran udara pada tanaman palem kuning dan tanaman lainnya.

Baca Juga: Cara Kurangi Polusi Udara, Bersihkan Racun, Tanam Palem Kuning di Depan Rumah

Hasilnya menunjukkan bahwa tanaman palem kuning memiliki kandungan yang lebih rendah dibandingkan tanaman lainnya.

Hal ini menjadi bukti bahwa tanaman palem kuning memang memiliki kemampuan luar biasa untuk mengurangi polusi udara.

Lantas, apa fakta yang menunjukkan bahwa tanaman palem kuning memiliki kemampuan ini?

Jangan lewatkan kesempatan untuk mendapatkan jawaban yang lengkap, baca sampai selesai artikel ini!

Dilansir DeskJabar.com dari laman poltekkesjogja.ac.id, Morita Sari, Sri Muryani, dan Abdul Hadi Kadarusno telah menunjukkan bahwa tanaman palem kuning dapat membantu mengurangi polusi udara.

Baca Juga: Menakjubkan, Inilah Manfaat Pohon Palem Kuning yang Jarang Diketahui Masyarakat

Salah satu cara tanaman ini melakukannya adalah dengan menyerap karbondioksida (CO2) dan mengeluarkan oksigen (O2) selama proses fotosintesis.

"Berdasarkan hasil pengukuran, diketahui bahwa tanaman palem kuning bisa menurunkan kadar karbon monoksida dengan persentase sebesar 76,14 persen," tulis Morita Sari dkk. dalam situs poltekkesjogja.ac.id.

Tanaman palem kuning memiliki kemampuan luar biasa dalam mengambil racun dari udara, sehingga sangat ampuh dalam menyerap gas beracun yang dihasilkan dari asap kendaraan dan pabrik-pabrik.

Selain menyerap racun dari udara, tanaman palem kuning juga memiliki kemampuan untuk mengambil zat-zat berbahaya seperti trikloroetilen, benzena, formaldehida, xylene dan ammonia.

Baca Juga: Pendaftaran Akun Pengguna dan Pembukaan Gelombang Kartu Prakerja 2023 Belum Dibuka, Waspada Penipuan

Penelitian Morita Sari dkk ini didukung oleh penelitian dari NASA yang menyebutkan:

“Tanaman palem kuning dapat mengurangi polusi udara, khususnya yang disebabkan oleh CO, sehingga dapat membuat udara di ruangan menjadi lebih segar dan bersih”.

Cara palem kuning menyerap CO

Berikut adalah cara tanaman palem kuning menyerap Karbon Monoksida (CO) sebagai berikut.

Saat tanaman palem kuning menghembuskan napasnya, gas berbahaya yang telah diserap oleh stomata (pintu masuk daun) akan memasuki jalur metabolisme tanaman dan dihantar ke akar untuk diolah.

Di bagian akar ini kemudian mikroba melakukan proses detoksifikasi, di mana dalam proses ini, mikroba akan menghasilkan suatu zat yang diperlukan oleh tanaman palem kuning.

Baca Juga: Resep Nasi Goreng Telur Spesial Chinese Style, Menu Sarapan 10 Menit Jadi, Pedas Lebih Mantap

"Dalam proses pernapasan tanaman palem kuning dihasilkan gas yang bermanfaat bagi manusia yaitu oksigen," tulis Morita Sari dkk dalam situs poltekkesjogja.ac.id.

Sekilas tentang tanaman palem kuning

Palem kuning, yang nama ilmiahnya adalah Dypsis lutescens, adalah tanaman hias yang populer dan sering ditemukan di pekarangan. Meskipun asal tanaman ini berasal dari Madagaskar, saat ini tanaman ini terancam di tempat asalnya.

Palem kuning termasuk dalam jenis pinang-pinangan dan dapat tumbuh di dataran tinggi maupun rendah.

Bentuk daunnya menyirip dan berwarna hijau kekuningan serta pelepahnya berwarna kuning terang.

Tumbuhan ini dapat tumbuh hingga setinggi 6 meter, namun biasanya di pekarangan hanya setinggi 3 meter demi keindahan. Tanaman ini dapat menjadi pilihan yang tepat untuk menambah estetika pekarangan serta menjaga suhu panas di lingkungan.

Sekian penjelasan tentang tanaman palem kuning yang mempunyai kemampuan luar biasa, yaitu dapat mengurangi polusi udara.***

Editor: Ferry Indra Permana

Tags

Terkini

Terpopuler