DESKJABAR – Ketika kita memegang ikan, terasa tubuh hewan air itu licin, sehingga harus pakai cara agar tidak lepas.
Nah, mengapa tubuh ikan licin ? ini dapat menjadi jawaban pada pelajaran IPA (ilmu pengetahuan alam) di sekolah dunia perikanan.
Paling tidak, membuat kita dapat mengetahui, mengapa Allah Swt menciptakan ikan itu memiliki tubuh yang licin.
Baca Juga: Perikanan, KKP : Rutin Makan Udang Bikin Awet Muda, Netizen : Sampai Usia Berapa ?
Cara memegang ikan agar tidak lepas
Sekedar diketahui, secara umum, tubuh aneka jenis ikan adalah licin. Termasuk pula udang dan kepiting, dimana kedua hewan itu juga termasuk jenis ikan.
Ketika kita memegang ikan, agar tidak lepas, jari kita harus lebih menekan, agar ikan dimaksud tidak lepas.
Sebab ketika kita agak longgar memegang ikan, makan hewan itu akan mudah lepas.
Baca Juga: Anda Suka Makan Belut ? Ini Cara Menghilangkan Bau Amis untuk Dimasak, Olahan Perikanan
Fungsi tubuh ikan licin
Pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Instagram @kkpgoid, memberitahukan mengapa tubuh ikan licin.
Jawabannya, karena :
- Pada tubuh ikan terdapat mucus alias lendir
- Lendir tersebut mengandung z at musin (sejenis glikoprotein), air, garam, dan antibodi
- Peran lendir dalam tubuh ikan, yaitu melindungi diri dari predator (ikan masih bisa berkelit ketika akan dimangsa)
- Menjaga keseimbangan biokimia yang optimal
- Melindungi tubuh dari pathogen yang menempel
Nah begitulah gambaran mengapa tubuh ikan itu licin.
Baca Juga: Budidaya Udang Vaname Bisa di Air Tawar dan Pekarangan Rumah, Peluang Usaha Perikanan
Bidang usaha perikanan
Sebagai gambaran, ikan merupakan salah satu komoditi pangan yang memiliki nilai pasar sangat bagus.
Masyarakat dunia menggemari makan ikan, walau tidak semua orang senang makan ikan.
Indonesia termasuk salah satu penghasil ikan dan masyarakatnya termasuk pemakan ikan.
Usaha perikanan terdiri usaha budidaya dilakukan pada kolam serta tambak, dan ikan tangkapan di laut.
Baca Juga: Budidaya Ikan Mas Ukuran Diminati Konsumen, Usaha Perikanan Jawa Barat
Sebutan bagi pelaku usaha perikanan budidaya, baik pada kolam maupun tambak, disebut pembudidaya.
Sedangkan pelaku usaha perikanan yang menangkap ikan di laut atau danau disebut nelayan.
Ada pun usaha budidaya ikan selain di kolam dan tambak, kini semakin banyak dilakukan pada bendungan atau waduk.
Di Jawa Barat, usaha budidaya ikan pada waduk dikenal usaha keramba jaring apung, misalnya di Waduk Jatiluhur, Waduk Cirata, dan Waduk Jatigede.
Sebagian masih ada usaha keramba jaring apung pada Waduk Saguling. ***