DESKJABAR-Terdapat permohonan ketika Anda akan tidur, yaitu membaca doa.
Doa sebelum tidur merupakan bentuk penyerahan diri kepada Allah SWT.
Sebab, dalam doa sebelum tidur terkandung makna penyerahan diri dan permohonan ampun dari segala dosa.
Walhasil, doa ini meyimpan kedudukan tinggi serta penting bagi Anda.
Sehingga Anda jangan sampai tidak memanjatkan doa ini saat akan tidur.
Baca Juga: Baca Doa Ini 7 Kali pada Orang Sakit, Selain Sembuh Dosa pun Dimaafkan
Hal ini sangat penting untuk diperhatikan!
Karena bagi kita tidur bukan hanya sekedar istirahat.
Sebab pada saat kita tidur segala kemampuan sedang diambil oleh Allah.
Hingga semuanya diserahkan kepada Allah Yang Maha mengurus alam ini.
Lebih dari itu ruh kita sedang digenggam dalam kekuasaan-Nya.
Maka saat akan tidur itulah kita serahkan segala yang ada pada diri kita.
Dalam doa tidur terkandung makna-makna demikian.
Salah satunya hadits Rasulullah SAW yang artinya.
“Jika Engkau tahan ruhku (Engkau wafatkan), ampunilah dia,”HR. Al-Bukhari:13338.
Untuk itu kita diperintahkan membaca doa ini sebelum tidur.
Nah, sebelum membaca doa tidur dianjurkan beberapa hal antara lain:
Berwudhu, membersihkan tempat tidur, dan berbaring ke sebelah kanan.
Lanjut, doa sebelum tidur tercatat dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari.
Diketahui, Rasulullah memerintahkan agar membaca doa ketika hendak tidur.
Karena doa sebelum tidur merupakan doa yang sarat dengan muatan pengesaan Allah.
Jadi, ketika Anda hendak tidur selayaknya tidak lupa membaca doa ini!
Lantas, bagaimana bacaan doa sebelum tidur itu?
Dilansir DeskJabar.com dari laman jatim.kemenag.go.id, doa sebelum tidur tercatat sebagai berikut.
اللَّهُمَّ إنّي أَسْلَمْتُ نَفْسِي إِلَيْكَ، وَوَجَّهْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ، وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ، وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ، رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ، لاَ مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ إِلاَّ إِلَيْكَ، آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ
“Ya Allah, aku berserah diri kepada-Mu, aku hadapkan wajahku kepada-Mu, aku menyerahkan urusanku kepada-Mu, dan aku menyandarkan punggungku (bergantung) kepada-Mu, dalam keadaan berharap dan takut kepada-Mu, karena tidak ada tempat berlindung dan tempat lari dari (adzab)Mu kecuali (dengan berlindung) kepada-Mu.
Aku beriman kepada kitab-Mu yang telah Engkau turunkan dan (aku beriman) kepada Nabi-Mu yang telah Engkau utus”.
Dalam hadits Rasulullah SAW bersabda yang artinya,
“Barangsiapa membacanya lalu meninggal pada malam itu, maka dia meninggal dalam keadaan fitrah”.***