DESKJABAR – Amalan ibadah sholat dhuha dianjurkan oleh Rasulullah SAW kepada beberapa sahabat, namun bukan berarti kita tidak boleh melaksanakannya.
Setiap amalan ibadah salah satunya seperti sholat dhuha tidak hanya ditujukan kepada seseorang atau satu kelompok saja, namun setiap muslim mempunyai hak untuk melaksanakannya.
Adapun Rasulullah SAW secara khusus mewasiatkan sholat dhuha kepada beberapa sahabat sudah barang tentu ada alasannya.
Wasiat Rasulullah SAW tersebut adalah bentuk anjuran kepada sebagian sahabat diantaranya adalah Abu Hurairah.
Rasulullah SAW mewasiatkan kepada Abu Hurairah untuk melaksanakan sholat dhuha yang dijawab oleh Abu Hurairah bahwa dirinya tidak akan meninggalkan sholat tersebut.
Padahal Rasulullah SAW sendiri tidak rutin melaksanakan sholat dhuha, bahkan bisa dibilang hanya ada beberapa hadits shahih yang menceritakan tentang sholat dhuha yang dilakukan oleh nabi Muhammad.
Baca Juga: Bukit Panyangrayan Tempat Wisata Instagramable di Tasikmalaya, Negeri di Atas Awan, Dekat Kota Tasik
Demikian ini hadits yang menjelaskan tentang hal yang dimaksud di atas:
1. Hadits riwayat Bukhari dalam kitab ‘Jum’at, bab ‘Shalat Dhuha ketika berada di tempat’
حدثنا مسلم بن إبراهيم أخبرنا شعبة حدثنا عباس الجريري هو ابن فروخ عن أبي عثمان النهدي عن أبي هريرة رضي الله عنه قال
أوصاني خليلي بثلاث لا أدعهن حتى أموت صوم ثلاثة أيام من كل شهر وصلاة الضحى ونوم على وتر
Telah menceritakan kepada kami Muslim bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Syu'bah telah menceritakan kepada kami 'Abbas Al Jurairiy dia adalah anak dari Farrukh dari Abu 'Utsman An Nahdiy dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu berkata:
"Kekasihku (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) telah berwasiat kepadaku dengan tiga perkara yang tidak akan pernah aku tinggalkan hingga aku meninggal dunia, yaitu shaum tiga hari pada setiap bulan, shalat Dhuha dan tidur dengan shalat witir terlebih dahulu”.
Berkenaan dengan hal ini Imam Ibnu Qayyim Al Jauziyah berpendapat bahwa hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Abu Hurairah yang menjelaskan tentang wasiat nabi atasnya adalah sebagai berikut:
Hadits tersebut tidak menunjukkan keharusan dirutinkannya kepada semua orang.
Beliau memandang demikian karena dalam riwayat lain dijelaskan jika Abu Hurairah pada malam hari lebih mengutamakan mengkaji hadits dibanding sholat (penulis: tahajud).
Ibnu Qayyim berpendapat jika apa yang diwasiatkan Rasulullah SAW kepada Abu Hurairah adalah sebagai pengganti dari sholat malamnya. (Zaadul Ma’ad, 1/357)
Oleh karena itu Rasul pun mewasiatkan kepada Abu Hurairah untuk tidak tidur sebelum menunaikan shalat witir. Wallahu Alam.***