Ada Potensi Lebaran Idul Fitri Selasa 3 Mei 2022, Ini Penjelasan Pakar Astronomi - Astrofisika

1 Mei 2022, 09:08 WIB
Ada potensi Lebaran tanggal 3 Mei 2022 /Kemenag/

DESKJABAR - Lebaran Idul Fitri 1 Syawal 1443 H bisa jadi tanggal 2 Mei 2022. Namun demikian masih ada potensi Lebaran jatuh pada 3 Mei 2022.

Muhammadiyah dan Persis keduanya sudah menetapkan Lebaran Idul Fitri besok Senin, 2 Mei 2022. Keduanya menentukan tanggal tersebut berdasarkan hisab dengan kriteria wujudul hilal.

Namun demikian pemerintah dan PBNU belum menetapkan tanggal pasti Lebaran Idul Fitri 144 H.

Baca Juga: Lebaran 2022 Pemerintah, NU, Muhammadiyah sama? Berikut Link Live Streaming Sidang Isbat Penentuan 1 Syawal

Jadi bukan tanpa alasan kedua tanggal itu muncul. Ada hal-hal yang mendasari keduanya.

Alasan muncul tanggal 2 Mei dan 3 Mei Lebaran pun bukan alasan asal-asalan, tapi bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Mengapa Lebaran Idul Fitri jatuh pada tanggal 2 Mei atau malah 3 Mei?

Menurut pakar astronomi - astrofisika dari Pusat Riset Antariksa dari Badan Inovasi dan Riset Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin, Lebaran bisa jadi seragam tanggal 2 Mei, tapi masih berpotensi berbeda ada yang 2 Mei ada yang 3 Mei.

Baca Juga: Jadwal FINAL Badminton Asia Championship 2022 Siang Ini 1 Mei, Dua Wakil Indonesia Tidak Sabar Hadapi Malaysia

Menurut Thomas, posisi bulan pada 29 Ramadhan 1443 atau 1 Mei 2022, di wilayah Indonesia berada pada batas kriteria baru MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura).

"Tingginya sudah di atas 3 derajat, tetapi elongasinya sekitar 6,4 derajat. Dari berbagai pendapat pakar hisab rukyat, kemungkinan besar Idul Fitri akan seragam 2 Mei, tetapi masih ada potensi perbedaan Idul Fitri 3 Mei 2022," ungkap Thomas di laman https://tdjamaluddin.wordpress.com/

Lebaran Idul Fitri jatuh pada 2 Mei, tentu ada alasannya. Thomas Djamaluddin mengemukakan beberapa alasan yang mendukung kemungkinan Lebaran Idul Fitri 1443 H pada 2 Mei 2022.

1. Secara hisab, posisi bulan pada saat maghrib 1 Mei 2022 di wilayah Sumatera bagian utara dekat dengan batas kriteria elongasi 6,4 derajat. Bahkan beberapa hisab kontemporer dari beberapa kitab menunjukkan beberapa wilayah di Sumatera sudah memenuhi kriteria elongasi 6,4 derajat, seperti hisab yang dilakukan Ibnu Zaid Abdo el-Moeid.

2. Ada dukungan kriteria imkan rukyat (visibilitas hilal) Odeh bahwa pada saat maghrib 1 Mei 2022 di sebagian wilayah Indonesia hilal mungkin bisa dirukyat dengan menggunakan alat optik (binokuler atau teleskop).

Baca Juga: KASUS SUBANG TERKUAK, Lokasi TKP Sudah Rusak Sejak Awal Kejadian ? Pembunuhan di Jalancagak

3. Bila ada laporan rukyat bahwa hilal terlihat, kemungkinan akan diterima karena dianggap telah memenuhi kriteria baru MABIMS.

"Apalagi Lembaga Falakiyah PBNU menggunakan definisi elongasi geosentrik dalam kriterianya. Kalau kesaksian rukyat diterima pada sidang isbat, secara syar’i itu sah," ujarnya.

4. Namun bila tidak ada laporan rukyatul hilal, mungkin juga sidang isbat menggunakan yurisprudensi keputusan sidang isbat penetapan awal Ramadhan 1407/1987 ketika tidak ada laporan terlihatnya hilal, padahal saat itu hilal dianggap telah memenuhi kriteria imkan rukyat. Keputusan itu merujuk fatwa MUI 1981.

Kendati begitu, menurut Thomas ada potensi perbedaan, Lebaran Idul Fitri jatuh pada 3 Mei 2022. Terkait hal ini ada alasannya.

Karena Indonesia berada pada batas kriteria imkan rukyat, secara astronomi diprakirakan hilal sangat sulit dirukyat.

Apalagi pada masa pancaroba saat ini, potensi mendung dan hujan mungkin terjadi di lokasi rukyat. Jadi ada potensi laporan rukyat menyatakan hilal tidak terlihat. Bila itu terjadi, pengamal rukyat bisa jadi mengusulkan di sidang isbat untuk melakukan istikmal, yaitu menggenapkan Ramadhan menjadi 30 hari.

Artinya, jika sidang isbat menerima usulan itu, maka Lebaran idul Fitri mungkin jatuh pada 3 Mei 2022.

Kemungkinan lainnya, bila tetap berpegang pada istikmal, mungkin juga ada ikhbar (pengumuman) terpisah oleh ormas tertentu yang menetapkan Idul Fitri 3 Mei 2022.

"Dengan mempertimbangkan kemaslahatan umat, kita berharap Idul Fitri 1443 ditetapkan seragam pada pada 2 Mei 2022. Sebelumnya Muhammadiyah sudah membuat maklumat bahwa berdasarkan hisab dengan kriteria Wujudul Hilal, Idul fitri pada 2 Mei 2022. Persis (Persatuan Islam) juga berdasarkan hisab, pada Surat Edarannya mengumumkan Idul Fitri 2 Mei 2022. Kita berharap sidang isbat dan Ikhbar PBNU juga akan menetapkan Idul Fitri pada 2 Mei 2022," harap Thomas.

Penentuan dari pemerintah

Sidang Isbat penetapan awal Syawal 1443 H akan digelar pada Minggu, 1 Mei 2022.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais dan Binsyar) Kemenag, Adib, mengatakan, pihaknya mengundang organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam dan duta besar negara sahabat.

“Kita mengundang ormas Islam untuk mengikuti sidang isbat awal Syawal 1443 H yang akan digelar pada 1 Mei 2022,” ujarnya di Jakarta, Kamis, 28 April 2022.

Selain itu, Kemenag juga mengundang duta besar negara-negara sahabat untuk ikut hadir dalam sidang tersebut.

Adib mengatakan, mengingat saat ini masih pandemi maka sidang akan digelar secara hybrid yakni daring dan luring.

Secara luring, sidang isbat digelar di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kemenag RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta. Peserta yang mengikuti secara daring bergabung melalui aplikasi Zoom.

“Pelaksanaan sidang isbat diawali penjelasan posisi hilal oleh Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag, dilanjutkan dengan informasi hasil rukyatul hilal yang digelar di 99 titik di seluruh Indonesia,” tutur Adib.

Selanjutnya akan ditetapkan apakah Lebaran Idul Fitri 1 Syawal 1443 H jatuh pada tanggal 2 Mei atau 3 Mei 2022 dengan mempertimbangkan hasil hisab dan hasil rukyat, serta masukan dari peserta sidang.***

 

 

Editor: Zair Mahesa

Sumber: tdjamaluddin.wordpress.com

Tags

Terkini

Terpopuler