Ini Pendapat Buya Yahya Terkait Doa Berbuka Puasa yang Diperdebatkan Ulama

19 April 2022, 00:44 WIB
Buya Yahya sebutkan bahwa doa yanberedar di masyarakat ternyata bukanlah sebuah doa yang berasal dari hadits yang shahih tanpa perselisihan. /Youtube Buya Yahya/

DESKJABAR - Berdoa saat berbuka puasa adalah sunnah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.

Namun doa yang beredar di masyarakat ternyata bukanlah doa yang berasal dari hadits yang shahih tanpa perselisihan.

Buya Yahya memberikan penjelasannya terkait doa tersebut dalam kanal youtube Buya Yahya pada video yang berjudul 'Do'a Berbuka Puasa yang Diajarkan Oleh Rasulullah SAW - Hikmah Buya Yahya' tayang 11 bulan lalu.

Menurut Buya Yahya, doa buka puasa yang sering beredar di kalangan masyarakat itu ternyata berasal dari hadits yang dhaif.

Baca Juga: Zaidul Akbar Sebut Puasa Pengaruhi Iman, Penelitian Terkini Kaitkan Puasa dengan Kondisi Mental

Doa yang terkenal itu adalah:

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ ‏"

Allahumma lakasumtu wa'alaa rizqika afthortu

Artinya: "Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dan atas rezeki-Mu aku berbuka."

Doa dengan sumber utamanya, di antaranya, tertulis pada Abu Daud dengan nomor hadits 2358 itu masih diperdebatkan oleh ulama.

Sementara doa yang shahih dan tidak ada perdebatan atas status shahihnya itu berasal dari Abu Daud dengan nomor hadits 2357 yang berbunyi:

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ

Dzahabazh zhoma'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru insya Allah

Buya Yahya menyatakan bahwa arti dari doa pada hadits nomor 2357 adalah:

"Hilang dahaga, tenggorokan jadi basah, dan pahalanya utuh, apabila Allah mengizinkan."

Baca Juga: Takut Masa Otot Berkurang Selama Puasa? Berikut Tips Mempertahankan Masa Otot Saat Ramadhan 2022

Menurut Buya Yahya, doa buka puasa itu menunjukkan lauk makan yang paling enak, lapar, karena saat lapar semua terasa enak. 

Buya Yahya mengonfirmasi bahwa doa dari hadits nomor 2357 tersebutlah yang berasal dari Nabi.

"Benar itu dari Nabi, tapi apakah doa yang lain nggak boleh?" ujar Buya Yahya.

Buya Yahya kemudian meneliti arti dari doa, yang diperdebatkan tersebut, yang berarti:

Hanya untukMu aku berpuasa, denganMu lah ya Allah aku beriman, dan dengan rezekiMu lah aku berbuka, dengan rahmatmu, wahai zat yang maha kasih.

Baca Juga: Apakah Tahniq Berbahaya? Ini Jawaban dari Dr. Zaidul Akbar dan Penjelasannya

"Artinya nggak ada yang salah," ucap Buya Yahya mengomentari arti dari doa tersebut.

Buya Yahya kemudian menegaskan bahwa doa tersebut memang tidak berasal dari Nabi.

"Tapi apakah semua yang nggak datang dari Nabi nggak boleh?" kata Buya Yahya.

Menurut Buya Yahya, doa tersebut berasal dari ulama yang membuat doa dari makna-makna dari Al Qur'an dan hadits yang dikumpulkan menjadi doa yang sederhana. 

Buya Yahya menyatakan bahwa doa seperti yang ada pada hadits Abu Daud nomor 2357 diambil oleh para ulama dari berbagai sumber.

Baca Juga: Inilah Surah Al-Qur'an Dahsyat, Bisa Sembuhkan Penyakit, Sering Dibaca Syekh Ali Jaber Sebelum Minum

“Ulama mengambil makna-makna yang ada di Al Quran, hadits, dikumpulkan dalam doa yang simpel. Tapi semua diambil dari Al Qur'an dan hadits," tutur Buya Yahya menegaskan.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: YouTube Buya Yahya

Tags

Terkini

Terpopuler