DESKJABAR – Ibadah puasa Ramadhan menjadi ibadah yang wajib bagi umat Muslim.
Tepatnya, umat Muslim harus melaksanakan puasa selama satu bulan penuh di bulan Ramadhan.
Bahkan, puasa Ramadhan juga memiliki banyak keutamaan yang dahsyat.
Ustadz Khalid Basalamah menerangkan, puasa itu seperti perisai dari api neraka.
Itu seperti yang disebutkan dalam riwayat Imam Muslim:
“Seperti perisai kalian yang besi bulat dan kalian gunakan untuk berlindung pada saat berperang dari api neraka”.
Maka, untuk mendapatkan perisai dari api neraka, jangan berbuat kejahatan apapun, jangan menyia-nyiakan waktu dan jangan berbuat kebodohan lainnya ketika berpuasa.
Serta, jangan sia siakan waktu pada hal yang tidak berguna.
Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan, jika ingin dapat pahala yang maksimal, puasa diterima dan bersih dari dosa. Maka, jangan mengucapkan kalimat syahwat kepada pasangan yang tidak halal (suami istri).
Jadi, puasa melatih kita untuk tidak mengucapkan kalimat syahwat pada tempat yang salah.
Selain itu, jika ada orang yang mencaci maki dan mengajak bertengkar, kita harus abaikan dan katakan kita sedang berpuasa.
Baca Juga: JENIS Pakaian yang bisa Dilaknat Allah SWT dan Ada Balasan di Akhirat Beserta Doa Melepas Pakaian
Sehingga, kita bisa sungguh-sungguh menjalankan puasa.
Jadi, puasa tidak hanya cukup menahan lapar dan haus saja.
Namun, kita juga tidak boleh mengikuti kemaksiatan saat berpuasa.
Sebab, orang yang mendapatkan pahala besar saat puasa adalah orang yang benar-benar mengaplikasikan nilai-nilai puasa.
Ustadz Khalid Basalamah juga menjelaskan orang yang puasanya tidak diterima oleh Allah SWT.
Dilansir DeskJabar.com dari kanal YouTube Islam Terkini 'Orang Yang Tidak Mendapatkan Pahala Puasa Ramadhan' yang diunggah pada 19 Mei 2019, begini penjelasannya:
Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan hal tersebut tercantum di sabda Rasulullah SAW dalam hadits Bukhari:
Baca Juga: Ganggu Jiwa Anak, 10 Dosa Ucapan Orang Tua Ini Dibenci Allah SWT, Simak Kata Syekh Ali Jaber
"Barang siapa yang tidak menahan diri dari ucapan dusta dan berbuat dusta, menipu, sumpah palsu. Namun, berpuasa, maka tidak ada hajat bagi Allah sedikitpun menerima puasanya, meskipun Ia menahan diri dari makan dan minum.”
Maka, jika orang yang puasanya hanya menahan makan dan minum saja, tentunya puasanya tidak diterima oleh Allah SWT.
Bahkan, tidak juga mendapat pahala yang besar.
Selain itu, orang yang tidak diterima puasanya oleh Allah SWT adalah orang puasa dari pagi sampai magrib, tetapi tidur terus. Bahkan, hanya bangun untuk sholat saja, lalu tidur lagi.
Padahal, puasa tentunya bukan waktu untuk bermalas-malasan.***