Ziarah Kubur Jelang Puasa, Apa yang Perlu Dibaca, Bagaimana Tata Caranya, Apa Hukumnya dan Apa Hikmahnya?

24 Maret 2022, 17:17 WIB
Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan soal ziarah kubur. /Screenshot Youtube Islam terkini

DESKJABAR – Ziarah kubur sudah terlihat ramai di berbagai tempat pemakaman di Indonesia. Hal itu menandakan jika puasa Ramadhan sudah sangat dekat.

Seperti yang diketahui, ziarah kubur di Indonesia paling sering dilakukan jelang puasa Ramadhan oleh sebagian masyarakatnya.

Ziarah kubur seolah-olah sudah menjadi bagian yang tidak terlepaskan dari bulan puasa Ramadhan.

Namun ternyata setiap tahunnya ziarah kubur ini sering menjadi polemik seolah-olah tradisi ini merupakan tradisi baru.

Terbukti banyaknya pertanyaan tentang ziarah kubur di media sosial semacam Google.

Hal-hal yang sering dipertanyakan seperti bacaan apa yang dibaca, bagaimana tata cara ziarah kubur, apa hukumnya, hingga hikmah dari ziarah kubur.

Dilansir DeskJabar.com dari beberapa sumber, demikian ini jawaban yang mudah-mudahan bisa mewakili:

Bacaan apa yang bisa dibaca saat ziarah kubur?

Baca Juga: Keutamaan BACA YASIN ketika Ziarah Kubur Jelang Ramadhan 2022, Bolehkah? Simak Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Saat melakukan ziarah kubur, Rasulullah memberikan contoh untuk mengucapkan salam dan juga mendoakan pengisi kubur. Hal tersebut diungkapkan dalam hadits di bawah ini:

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يعلمهم إذا خرجوا إلى المقابر فكان قائلهم يقول في رواية أبي بكر السلام على أهل الديار وفي رواية زهير السلام عليكم أهل الديار من المؤمنين والمسلمين وإنا إن شاء الله لاحقون أسأل الله لنا ولكم العافية

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan kepada mereka apa yang mesti mereka kerjakan apabila mereka hendak keluar ziarah kubur. Maka salah seorang dari mereka membaca do'a sebagaimana yang tertera dalam riwayat Abu Bakar:

"AS SALAAMU 'ALA AHLID DIYAAR -sementara dalam riwayat Zuhair- AS-SALAAMU 'ALAIKUM AHLAD DIYAARI MINAL MUKMINIIN WAL MUSLIMIIN WA INNAA INSYAA`ALLAHU BIKUM LAAHIQUUN ASALULLAHA LANAA WALAKUMUL 'AAFIYAH.”

“Semoga keselamatan tercurah bagi penghuni (kubur) dari kalangan orang-orang mukmin dan muslim dan kami insya Allah akan menyulul kalian semua. Saya memohon kepada Allah bagi kami dan bagi kalian Al 'Afiyah (keselamatan).”

Hadits di atas dikutip dari aplikasi HaditsSoft dengan keterangan ‘ HR. Shahih Muslim 1620 – Kitab Jenazah – Bab Doa Saat Masuk Pekuburan dan Doa Untuk Penghuninya’.

Bagaimana tata cara ziarah kubur?

Baca Juga: Tata Cara dan Larangan Saat Ziarah Kubur, Ustadz Adi Hidayat: Lakukanlah Sesuai Ajaran Nabi Muhammad SAW

Agar tidak menyimpang tentunya ziarah kubur mesti dilakukan berdasarkan contoh dari Rasulullah SAW.

Ada beberapa hal yang sering dilakukan oleh para peziarah yang ternyata tidak sesuai dengan apa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Dilansir DeskJabar.com dari channel YouTube Mas Risky Kurniawan yang tayang pada 4 Agustus 2020 dengan judul ‘Hukum dan tata cara ziarah kubur sesuai sunnah – Ustadz Khalid Basalamah’.

Ustadz Khalid Basalamah mengingatkan jika melakukan ziarah kubur sebaiknya ucapkanlah salam dan juga doakan orang yang ada dalam kubur sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Selain itu, ustadz Khalid Basalamah juga menyinggung mengenai kegiatan siram dan juga tabur bunga pada makam.

Menurutnya tidak ada riwayat hadits yang menjelaskan mengenai kegiatan menyiram dan juga menabur bunga pada kuburan.

“Kalau masalah menyiram dengan air dan menabur bunga di atas makam belum ada riwayat yang menyatakan perihal ini,” kata Khalid Basalamah.

Baca Juga: Tata Cara dan Adab Ziarah Kubur sesuai Sunnah, Tradisi Dilakukan sebelum Ramadhan 2022, Ustadz Abdul Somad

Menurutnya, kegiatan menyiram air dan juga menabur bunga tidak ada hubungannya dengan keselamatan si mati dari azab kubur seperti yang dianggapkan oleh kebanyakan orang.

Selain mengenai siraman dan juga tabur bunga, ustadz Khalid Basalamah juga menyinggung mengenai kuburan yang dibangun dan juga ditandai dengan tulisan pada nisan.

Ustadz Khalid basalamah memandang jika hal tersebut sama sekali tidak dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

"Nabi SAW berpesan kepada Ali, jangan sampai kamu biarkan bangunan makam menjulang tinggi dan jangan biarkan kamu warnai bangunan makam tersebut dan jangan di tulisi, hanya itu sunnah dari Nabi SAW," jelas ustadz Khalid Basalamah.

Yang paling dianjurkan oleh ustadz Khalid Basalamah agar bisa lebih memberi manfaat kepada orang yang sudah meninggal adalah melakukan amalan-amalan yang sesuai dengan yang dicontohkan oleh nabi.

Selain hal di atas, meratap juga merupakan hal yang paling tidak boleh dilakukan saat ziarah kubur. Disebutkan dalam hadits shahih:

من نيح عليه يعذب بما نيح عليه

Artinya:

“Barangsiapa yang meratapi mayat maka mayat itu akan disiksa disebabkan ratapan kepadanya.” [HR. Bukhari: 1209 – Kitab Jenazah – Bab Larangan Meratapi Mayat – Aplikasi HaditsSoft].

Apa hukum ziarah kubur?

Baca Juga: WAJIB TAHU! Ini Doa Ziarah Kubur dan Doa Agar Terhindar Dari Siksa Kubur Lengkap Arab, Latin dan Terjemah

Berdasarkan hadits shahih Rasulullah pernah melarang sahabat untuk melakukan ziarah kubur, namun kemudian Rasul membolehkan setelah menilai keimanan para sahabat sudah lebih kuat. Dalam hadits diungkapkan:

“Dari Buraidah r.a, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Dahulu saya pernah melarang kalian melakukan ziarah kubur, tetapi sekarang berziarahlah ke kubur tersebut.” [HR. Muslim – Riyadhus Shalihin: 579]

Apa hikmah dari ziarah kubur?

Dalam hadits di atas yang membahas mengenai apa yang dibaca saat ziarah kubur sudah tersirat hikmah di dalamnya.

Kita bisa tahu jika hikmah dari ziarah kubur adalah untuk mengingat mati, bahwa kita akan sama merasakan mati seperti orang yang ada di dalam kubur dan juga menghadapi pertanyaan alam kubur.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: YouTube mas risky kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler