Perempuan Ziarah Kubur, Dilaknat? Ustadz Abdul Somad: Begini Penjelasannya

18 Maret 2022, 10:45 WIB
perempuan dilaknat karena ziarah kubur, ada kronologinya /YouTube Ustadz Abdul Somad Official/

DESKJABAR - Perempuan berziarah kubur, menurut ustadz Abdul Somad, Nabi SAW akan melaknatnya.

"Maka sesungguhnya disitu ada kronologinya", tutur Ustad Somad

Seperti dikutip DeskJabar dari kanal Dakwah Center TV yang diunggah pada 11 April 2021.

"Ada seorang perempuan anaknya meninggal, kemudian dia ziarah pagi, ziarah siang, ziarah petang, untuk membuat bertambah sedih dirinya", ujar ustadz Somad

Dalam kasus lain,ustadz Somad juga menjelaskan, ada seorang perempuan ditinggal oleh suaminya, dia berziarah setiap hari ke makam suaminya, hanya untuk membuat dirinya semakin berduka, semakin bersedih, dan kemudian meratap.

Maka Nabi SAW mengatakan, la annalloha dzuaratir qubr, Allah melaknat mereka yang selalu berziarah kubur hanya untuk menambah sedih diri.

Secara umum, ada tiga pendapat diantara ulama mengenai hal ini. Sebagian ulama ada yang mengatakan bahwa ziarah kubur oleh wanita memiliki hukum haram.

Sementara yang lainnya mengatakan makruh, dan ada pula yang membolehkan.

Pendapat yang mengatakan bahwa ziarah kubur adalah haram dan makruh bagi perempuan mengacu kepada hadits yang sama.

Yaitu hadits nabi yang diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim, dan Tirmidzi. Hadits dari Abu Hurairah RA tersebut menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW melaknat para wanita yang melakukan ziarah kubur.

Menurut para ulama, larangan ini disebabkan oleh tabiat perempuan yang umumnya tidak sanggup menahan emosi saat orang yang mereka cintai meninggal dunia.

Umumnya, para perempuan akan meratap, merintih, atau menangis keras karena tidak kuat dan tidak sabar menahan kesedihannya. Padahal hal tersebut adalah sesuatu yang dilarang oleh agama.

Akan tetapi, Imam al-Qurthubi memiliki pemahaman lain mengenai kata laknat pada hadits tersebut.

Al-Qurthubi mengatakan bahwa maksud laknat dalam hadits tersebut ditujukan pada perempuan yang terlalu sering melakukan ziarah kubur.

Baca Juga: Apakah Puasa Tetap Sah Jika Mandi Wajib Setelah Imsak? Ini Waktu yang Tepat Kata Buya Yahya


Akibatnya, perempuan tersebut jadi mengabaikan hak keluarga dan merasa putus asa.


Dalam sebuah hadits dari Ibnu Mas’ud juga disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW mengatakan:

“Tidak termasuk golongan kami orang yang memukuli pipi, merobek-robek kain baju, dan berdoa seperti orang jahiliyah atas kematian seseorang.”


Ulama lainnya ada pula yang berpendapat bahwa perempuan boleh melaksanakan ziarah kubur.

Sama seperti dua pendapat lainnya, pendapat ini juga memiliki landasan syariah, yaitu mengacu pada riwayat yang menceritakan bahwa Aisyah pernah melakukan ziarah kubur.

Dari Abdullah bin Abi Malikah. Suatu ketika Aisyah pulang dari ziarah kubur, maka saya bertanya padanya, “Wahai Ummahatul Mukminin, dari manakah engkau?” Dia menjawab, “Dari kuburan saudaraku, Abdurrahman.”

Aku bertanya lagi padanya, “Bukankah Rasulullah melarang berziarah ke makam?”

Aisyah kemudian menjawab, “Benar, Rasulullah SAW pernah melarang ziarah ke makam, tetapi sekarang memerintahkan untuk ziarah ke makam.”

(HR Hakim dan Baihaqi)

Selain itu, ada pula hadits dari Anas RA yang menceritakan bahwa Rasulullah bertemu dengan perempuan yang menangis setelah ziarah ke makam anaknya.

Lalu, Rasulullah mengatakan pada perempuan tersebut untuk bertakwa pada Allah dan bersabar.

Selain riwayat tersebut, masih banyak riwayat lain yang menyatakan kebolehan seorang perempuan melaksanakan ziarah kubur.

Dalam hal ini, Imam Malik dan Imam Hanafi berpendapat bahwa perempuan boleh melakukan ziarah kubur.

Namun, sebagian ulama juga mengingatkan agar para perempuan berhati-hati saat melakukan ziarah.

Ketika berziarah kubur, hendaknya para perempuan tidak memperlihatkan perhiasan, menangis keras, dan lain sebagainya yang tidak bermanfaat dan dapat menyebabkan fitnah.

Jika hal tersebut diperhatikan, maka ziarah kubur juga bisa menjadi kegiatan yang bermanfaat bagi perempuan dan laki-laki. Khususnya untuk mengambil pelajaran dan sebagai pengingat.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Dakwah Center TV

Tags

Terkini

Terpopuler