JELANG 7 BULAN KASUS SUBANG: Danu KECEPLOSAN BICARA Kades Jalancagak CURIGA, Anjas di Thailand Membeberkan

17 Maret 2022, 07:14 WIB
Danu (kiri) dan TKP kasus pembunuh ibu dan anak di Subang (kanan). Danu pernah keceplosan dan membuat Kades Jalancagak yang merupakan kerabat korban mencurigainya. /Youtube Misteri Mbak Suci / Antara//

DESKJABAR - Penyelidikan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, Jumat 18 Maret 2022 tepat berjalan 7 bulan. Belum ada tanda-tanda Polda Jabar akan mengumumkan siapa pelaku, dalang dan yang terlibat.

Berlarutnya kasus Subang tidaklah heran jika di antara para saksi kasus pembunuh ibu dan anak di Subang kemudian seolah saling menuduh dan saling berbalas statemen baik melalui media atau pun melalui kanal Youtube.

Jejak digital Kepala Desa Jalancagak Indra Zainal misalnya, pernah mengatakan sangat mencurigai Danu terlibat dalam kasus pembunuh ibu dan anak di SUbang yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu alias Amel itu.

Menurut Indra Zainal yang masih kerabat keluarga korban pembunuh ibu dan anak di Subang Tuti dan Amel, kecurigaan itu dipicu oleh pernyataan Muhammad Ramdanu alias Danu saat diwawancara di sebuah kanal Youtube.

Baca Juga: UPDATE KASUS SUBANG, Akhirnya Terungkap Nasi Goreng dan Puntung Rokok di TKP Bekas Siapa

Di kanal Youtube tersebut, Danu menceritakan kronologi pada saat dia datang ke lokasi kejadian sekitar pukul 07.30 WIB pagi pada 18 Agustus 2021 atau pada hari kasus pembunuh ibu dan anak di Subang terjadi.

Dalam kanal Youtube itu pula, ungkap Indra Zainal Danu mengatakan pada saat datang ke TKP di hari kejadian pembunuh ibu dan anak di Subang, dia mengaku melihat ada Yosef dan sejumlah warga.

Bukan itu yang membuat Indra Zainal curiga. Namun pernyataan Danu yang mengaku datang ke lokasi pembunuh ibu dan anak di Subang jam 07.30 atau di bawah jam 10.00 pagi, dia sudah bisa bilang bahwa ada jenazah Tuti dan Amel di bagasi mobil Alphard hitam.

Padahal menurut Indra Zainal, orang yang pertama kali menemukan dan melihat kedua korban pembunuh ibu dan anak di Subang berada di bagasi mobil adalah tim inafis yang nota bene datangnya ke TKP itu jam 10-an pagi atau jam 11.00 WIB.

Dengan begitu, kata Indra Zainal belum ada orang yang tahu apalagi melihat jenazah korban pembunuh ibu dan anak di Subang Tuti dan Amel, kecuali tim inafis yang pertamakali.

Baca Juga: Densus 88 Tangkap 4 Tersangka Teroris di Batam, Berasal dari Kelompok Jamaah Islamiah

Analisa Anjas di Thailand

Apa yang dikatakan Kades Jalancagak Indra Zainak itu terungkap dalam segmen analisa Anjas Asmara pada kanal Youtube Anjas di Thailand yang diunggah 15 Januari 2022 dengan judul ‘KOK BISA TAU ISI BAGASI ?? KECEPL0SAN ATAU KEBENARAN ??’ dan dilihat kembali DeskJabar Kamis 17 Maret 2022.

Anjas sendiri adala seorang dosen yang bermukim di Thailand dan sejak awal terus mencermati dan mengamati kasus pembunuh ibu dan anak di Subang

Menurut Anjas di Thailand, Indra Zainal begitu yakin, jika Danu datang pada jam 8.00 atau 9.00 (sesuai pengakuannya dalam
wawancara di salahsatu kanal Youube) seharusnya belum tahu keberadaan jenazah Tuti dan Amel, korban pembunuh ibu dan anak di Subang karena pada waktu itu sedang menunggu tim inafis datang.

Dalam kanal Youtubenya, Anjas di Thailand menampilkan kutipan percakapan Danu (tidak disebutkan dengan siapa) dari kanalnya
Indra Zainal begini: + Amel sama ibu udah gak ada udah meninggal Pak. - Dimana Nu? . + Di Bagasi.

“Danu tidak melihat tapi sudah tahu Bu Tuti dan Amel (ada) di bagasi. Sudah adakah tim inafis sekitaran jam ini sampai Danu sudah tahu ada Ibu Tuti dan Amel di bagasi?. Itu adalah keterangan dari chanelnya Indra Zainal”, tutur Anjas di Thailand.

Anjas juga menyoroti bagian yang membuat kubu Indra Zainal yang sekarang terdiri dari Yosef dan Yoris sangan mencurigai Danu.
Yakni pengakuan Danu masuk ke lokasi kejadian pembunuh ibu dan anak di Subang pada tanggal 18 Agustus 2021.

Danu bilang sempat masuk ke dalam rumah TKP kasus pembunuh ibu dan anak di Subang karena pada saat dia datang sudah ada Yosef dan beberapa orang.

“Masuk TKP tidak lama langsung keluar. Saat keluar posisinya dengan Pak Yosef tidak jauh atau samping-sampingan. Kata warga
jenazah ada di bagasi”, kata Anjas menirukan ucapan Danu.

Baca Juga: BANYAK HUTANG CEPAT LUNAS Lakukan Amalan Ini Setiap Subuh: Kata Syekh Ali Jaber, Ada 2 Malaikat Ikut Berdoa

Anjas di Thailand mencoba menganalisa. Menurut keterangan Yosef, Danu datang ke TKP kasus Subang sekitar pukul 07.15 WIB atau sekitar 07.30 atau di bawah jam 08.00 WIB pagi.

Kedatangan Danu itu terpaut sangat jauh dengan kedatangan tim Inafis yang datang belakangan untuk memeriksa lokasi kejadian
pembunuh ibu dan anak di Subang.

Kata Anjas di Thailand, berdasarkan keterangan dari Indra Zainal, orang yang pertama kali menemukan jenazah Tuti dan Amel yang
menjadi korban pembunuh ibu dan anak di Subang adalah tim Inafis.

Memang sebelumnya ada polisi yang sudah datang ke lokasi kejadian kasus Subang. “Namun mereka belum berani membuka apapun karena menunggu tim Inafis untuk identifikasi awal”, kata Anjas di Thailand.

Anjas di Thailand menuturkan, Indra Zainal merasa curiga dan juga aneh. Bagaimana mungkin Danu yang datang ke lokasi pembunuh ibu dan anak di Subang di bawah jam 08.00 atau jam 10.00 pagi sudah bisa mengklaim ada warga yang bilang bahwa ada jenazah di bagasi mobil.

“Apakah ini sekedar salah ucap?. Kalaupun ini salah ucap mungkin saja ada kesalahan itu. Bahkan kalau kita lihat dari saksi yang
lain misalnya Yoris, Yoris pun pernah salah ucap mengenai kunci otomatis mobil Alphard”, kata Anjas di Thailand.

Namun terlepas dari masalah salah ucap dalam kasus Subang yang pernah dilakukan oleh Yoris yang kini beda kubu dengan Danu, Anjas di Thailand mencoba melihat pokok permasalahan dari konteksnya.

Baca Juga: CATAT, Ini Jadwal Lengkap Lengkap MotoGP Mandalika 2022, Lombok, 18-20 Maret 2022

Salah ucap Danu

Anjas mencoba netral dan menganalisa dengan jernih. Anjas menganalogikan lebih krusial mana antara kunci otomatis (mobil Alphard) dengan salah ucap yang berdasarkan pandangan mata.

Menurut Anjas, yang kontra Danu dalam kasus Subang mungkin mengatakan jika Danu bukan salah ucap tapi keceplosan. Konteksnya adalah kok dia bisa mengatakan ada jenazah.

Lalu interview Danu terkait kasus pembunuh ibu dan anak di Subang ini dilakukan setelah beberapa hari sekitar 2 atau 3 hari
setelah kejadian.

Tapi untuk Yoris, wawancara soal kunci otomatis Alphard yang kemudian diklarifikasinya bahwa itu tidak benar ia salah ucap,
dilakukan di tanggal 18 Agustus 2021 (hari kejadian) dimana saat itu sedang banyak warga di lokasi TKP pembunuh ibu dan anak di
Subang dan masih terbawa atmosfirnya.

“Jadi kalau dari dua hal salah ucap itu (saksi Danu dan Yoris), dalam hal konteksnya yang lebih mencurigakan adalah Danu. Tapi
kita lihat apakah Danu akan mengklarifikasi (seperti yang dilakukan Yoris), apakah pengacara atau Danu yang mengklrifikasi?”, ujar Anjas.

Anjas mengatakan, soal salah ucap cukup menarik untuk ditunggu klarifikasinya. Apa alasan yang akan disampaikan pada klarifikasi
itu. Dan salah ucap ini bukan kali pertama terjadi, ada beberapa kali terjadi salah ucap.

“Apa ini (salah ucap) hanya kebetulan atau akan menjadi salah sastu pentunjuk bagi tim penyidik”, pungkas Anjas di Thailand.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: YouTube Anjas di Thailand

Tags

Terkini

Terpopuler