DESKJABAR – Ibadah puasa adalah upaya menahan diri dari lapar, haus dan semua yang membatalkannya, mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
Melakukan puasa akan membuat tubuh menjadi lebih sehat, karena meningkatkan imunitas tubuh.
Namun ada sebagian orang yang puasa malah menjadi lemas, tidak bergairah dan hilang semangat untuk bekerja.
Bahkan ada yang puasa, tapi tidur seharian dari mulai waktu sehabis sahur, bangun-bangun waktu berbuka puasa.
Sehingga meskipun puasa, ia melewati sholat wajibnya yang juga utama yakni sholat dhuhur dan sholat ashar.
Apakah sah ibadah puasa yang dijalaninya tersebut? Bagaimana dengan sholat wajibnya?
Melansir dari Youtube “Sah kah Puasanya Jika Tidur Seharian? - Buya Yahya Menjawab”, 20 Mei 2019, begini jawaban untuk pertanyaan tersebut.
Buya Yahya mengaku prihatin dengan orang yang melaksanakan puasa tapi tidur seharian sampai melewati waktu sholat wajib.
Menurut Buya Yahya, tidur dari waktu sahur hingga berbuka puasa merupakan salah satu kondisi yang menyebabkan hilang akal.
Dan kondisi hilang akal ini, lanjut Buya Yahya, ada yang membatalkan puasa, ada juga yang tidak membatalkan puasa.
Tiga kondisi hilang akal pada manusia yakni:
1. Pingsan
Pingsan adalah kondisi hilang akal yang bisa terjadi pada manusia. Apakah pingsan membatalkan puasa? Tergantung dari durasi atau berapa lama seseorang pingsan.
“Puasa dianggap batal kalau pingsannya sehari penuh. Sahur dia pingsan, kemudian sadar waktu buka. Maka pingsan ini membatalkan puasa,” ujar Buya Yahya.
Tapi kalau pingsan sahur misalnya, tapi siang sudah sadar lagi, maka puasa orang tersebut dianggap sah dan boleh dilanjutkan hingga berbuka.
Baca Juga: Rezeki Akan Mengalir Dengan Deras Cukup Kerjakan 6 Amalan Sunah Ini dari Nabi, Kata Syekh Ali Jaber
Buya Yahya memberi contoh, ada ade kaka sama-sama sahur, kemudian pingsan dua-duanya. Abangnya bangun-bangun isya, maka batal puasanya.
“Lalu adenya habis sahur pingsan juga, siang jam 12 bangun, karena dia melihat matahari terang, kaget. Kemudian pingsan lagi sampai isya, maka puasanya sah karena dia sempat sadar walaupun sebentar,” tutur Buya Yahya lagi.
2. Gila
Kondisi hilang akal yang kedua ini, mau itu lama atau sebentar, tapi kalau kondisi gila tiba-tiba menyerang orang yang sedang puasa, maka puasanya dianggap batal.
“Maka orang kalau gila batal puasanya, walaupun sebentar. Misalnya lagi ngobrol, tiba-tiba datang (kambuh) gilanya maka batal puasanya,” ujar Buya Yahya menjelaskan.
3. Tidur
Hilang akal yang terakhir adalah tidur. Menurut Buya Yahya, tidur tidak akan membatalkan puasa seseorang.
Meskipun orang yang puasa itu tidur seharian mulai dari selesai sahur sampai waktu berbuka, puasanya tetap dianggap sah.
“Habis sahur tidur, bangun-bangun isya, puasanya tetap sah. Maka ini hilang akal yang tidak batalkan puasa. Sholatnya bagaimana? Ini bab puasa, bukan bab sholat. Adapun sholatnya, ya wajib (mengerjakan). Kalau tidak, dia dosa,” ujar Buya Yahya.
Oleh karena itu, seseorang yang menjalani puasa tapi tidur seharian dia tetap dianggap menjalani puasa.
“Yang jelas puasanya sah. Sholatnya bagaimana? Harus taubat karena telah meninggalkan sholat dikarenakan tidur seharian. Dan harus diqodho (diganti). Diusahakan jangan diulang lagi. Kalau memang hobi tidur, cari (jam) weker,” tutur Buya Yahya.
Kalau memang punya hobi tidur saat puasa, lanjut Buya Yahya, minta tolong sama orang yang ada di rumah untuk bangunkan pada waktu jam sholat tiba.
“Takutlah kepada Allah, jangan ngentengin masalah sholat. Harus ada rasa rindu untuk sholat,” tutur Buya Yahya lagi.
Itulah hukum jika puasa tapi tidur dari waktu sahur hingga berbuka puasa. Sebaiknya, meskipun puasa, tetap semangat bekerja dan melakukan ibadah lainnya.
Ibadah lain yang bisa ditingkatkan saat puasa yakni membaca Al Qur’an,perbanyak zikir, dan sholat sunnah. Semoga Allah SWT menerima semua amal ibadah kita semua.***