DESKJABAR - Zina merupakan dosa besar yang masih bisa diampuni Allah selama pelaku zina mau bertobat.
Zina disebut dosa besar karena pelanggaran terhadap aturan yang telah Allah tetapkan, juga tercantum dalam Al Quran.
Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra: 32).
Zina, menurut ustadz Adi Hidayat, bila dilakukan, salah satu pengaruhnya menjadikan hati tidak tenang seperti dikutip deskjabar.com dari kanal Audio Dakwah 2 tahun lalu.
Zina membuat hati tak tenang, karena zina merupakan larangan Allah.
Menurut ustadz Adi, zina secara bahasa mengandung banyak arti, di antara makna yang paling populer adalah perasan sempit di dalam hati.
"Makanya orang yang berusaha untuk berzina, melanggar ketentuan Allah, itu pertama akan menyebabkan hatinya terasa sempit", ujar ustadz Adi Hidayat.
Jangankan mengerjakan hal yang benar-benar berzina atau berhubungan seksual,menurut ustadz Adi, baru 'mukadimah' saja seperti melihat gambar-gambar kotor, itu akan membuat gelisah dan tidak mau kelihatan orang lain.
"Pria yang mencoba bergaul, di luar hal yang dibenarkan Allah dan kemudian mencoba untuk berzina, pasti akan gelisah hidupnya", ujar ustadz Adi Hidayat.
Bila tidak segera bertobat, puncaknya akan berpengaruh pada kesuksesan. Betapa banyak karir hancur karena perbuatan hal ini dan berakhir pada kemiskinan.
Kebahagiaannya akan sirna. Selain itu akan berpengaruh pada pengendalian emosi.
Pada dasarnya, menurut ustadz Adi, apabila kita tidak melanggar ketentuan Allah, maka hatinya tenang, kesuksesan mudah didapat, dan kebahagian pun mudah diraih.
Berbanding terbalik dengan hamba yang melanggar ketentuan Allah, otomatis akan berpengaruh pada ketenangan, begitu pula kesuksesan akan terganggu yang berakhir sengsara, dan kebahagian pun akan sirna.
Sebagaimana yang tercantum pada Al Quran surat al Furqan: 68-70
"Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya)
kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya Dia mendapat (pembalasan) dosa(nya),
(yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan Dia akan kekal dalam azab itu, dalam Keadaan terhina,
kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". ***