Inilah Hadits yang Jadi Hujjah atau Landasan Keutamaan Puasa di Bulan Rajab

3 Februari 2022, 12:11 WIB
Ilustrasi orang sedang berdoa. Banyak hadits Nabi Muhammad SAW terkait dengan berpuasa di bulan haram, salah satunya bulan Rajab. /Pixabay/Chiplanay/

DESKJABAR - Ada sejumlah hadits Nabi Muhammad SAW terkait dengan berpuasa di bulan-bulan haram atau 4 bulan suci bagi umat Islam, yaitu Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.

Berikut adalah hadits yang menunjukkan Rasulullah SAW pernah mengerjakan puasa di bulan Rajab walaupun tidak sebulan penuh.

“Saya bertanya kepada Sa’id Ibn Jubair tentang puasa Rajab, beliau menjawab berdasarkan kisah dari Ibnu ‘Abbas bahwa Rasulullah SAW senantiasa berpuasa sampai kami berkata nampaknya beliau akan berpuasa seluruh bulan. Namun suatu saat beliau tidak berpuasa sampai kami berkata, nampaknya beliau tidak akan puasa sebulan penuh.” (HR: Muslim).

Baca Juga: 3 Doa yang Rasulullah Sering Panjatkan Selama Bulan Rajab, Nomor 1 Doa Agar Umur Sampai Bulan Ramadhan

Rajab merupakan bulan ketujuh dalam penanggalan Islam. Bulan Rajab juga termasuk dalam daftar bulan-bulan yang dimuliakan (al-asyhur al-hurum) karena beberapa kemuliaan yang terkandung di dalamnya,

Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah SWT QS At-Taubah [9]: 36, yang artinya, "Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram." 

Hadist dari Mishkat al-Masabih 2659, Buku 10 Bagian 11a Hadits 1 menyebutkan bahwa empat bulan suci itu adalah Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.

Berikut beberapa hadits dan keutamaan terkait puasa di bulan Rajab yang DeskJabar.com kutip dari artikel Isu Bogor berjudul “Keutamaan Puasa Rajab, Dalil dan Hukumnya.”

Baca Juga: INILAH 3 ANAK KUNCI Untuk Buka Keran Rezeki, Syekh Ali Jaber: Pintu Langit pun Bisa Dibuka

Diriwayatkan dari Mujibah al-Bahiliyah, Rasulullah bersabda "Puasalah pada bulan-bulan haram." (Riwayat Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad).

Hadits lainnya adalah riwayat al-Nasa'i dan Abu Dawud (dan disahihkan oleh Ibnu Huzaimah).

"Usamah berkata pada Nabi Muhammad SAW, “Wahai Rasulullah, saya tak melihat Rasul melakukan puasa (sunnah) sebanyak yang Rasul lakukan dalam bulan Sya'ban. Rasul menjawab, 'Bulan Sya'ban adalah bulan antara Rajab dan Ramadhan yang dilupakan oleh kebanyakan orang.'"

Menurut as-Syaukani dalam Nailul Authar, dalam bahasan puasa sunnah, ungkapan Nabi, "Bulan Sya'ban adalah bulan antara Rajab dan Ramadhan yang dilupakan kebanyakan orang" itu secara implisit menunjukkan bahwa bulan Rajab juga disunnahkan melakukan puasa di dalamnya.

Baca Juga: Merasa Banyak Dosa? Inilah Cara Mudah Mohon Ampunan Kepada Allah, Buya Yahya: Dapat Pahala Juga

Keutamaan berpuasa pada bulan haram juga diriwayatkan dalam hadits sahih Imam Muslim yang menyebutkan bahwa berpuasa di dalam bulan-bulan mulia ini disebut Rasulullah sebagai puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan. Nabi bersabda:

“Seutama-utama puasa setelah Ramadhan adalah puasa di bulan-bulan al-muharram (Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab).

Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumid-Din menyatakan bahwa kesunnahan berpuasa menjadi lebih kuat jika dilaksanakan pada hari-hari utama (al-ayyam al-fadhilah).

Hari-hari utama ini dapat ditemukan pada tiap tahun, tiap bulan dan tiap minggu. Seperti pada Ayyamul Bidh (tanggal 13, 14, dan 15), hari Senin dan hari Kamis.

Imam Al-Ghazali juga menegaskan bahwa Rajab termasuk ke dalam kategori bulan haram (al-asyhur al-hurum) di samping Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram.

Baca Juga: Inilah Surah Al-Qur'an Dahsyat, Bisa Sembuhkan Penyakit, Sering Dibaca Syekh Ali Jaber Sebelum Minum

Terkait hukum puasa dan ibadah pada Rajab, Imam Al-Nawawi menyatakan, telah jelas dan shahih riwayat bahwa Rasul SAW menyukai puasa dan memperbanyak ibadah di bulan haram, dan Rajab adalah salah satu dari bulan haram. Selama tak ada pelarangan khusus puasa dan ibadah di bulan Rajab, maka tak ada satu kekuatan untuk melarang puasa Rajab dan ibadah lainnya di bulan Rajab.” (Syarh Nawawi ‘ala Shahih Muslim).

Berikut beberapa hadits keutamaan dan kekhususan puasa di bulan Rajab:

Diriwayatkan bahwa apabila Rasulullah SAW memasuki bulan Rajab beliau berdo’a:“Ya, Allah berkahilah kami di bulan Rajab (ini) dan (juga) Sya’ban, dan sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan.” (HR. Imam Ahmad, dari Anas bin Malik).

Dikisahkan 'Utsman b. Hakim: Saya bertanya pada Sa'id b. Jubair tentang puasa di bulan rajab. Dia berkata: Ibn 'Abbas mengatakan kepadaku bahwa Rasulullah SAW biasa berpuasa sedemikian rupa sehingga kami berpikir bahwa dia tidak akan pernah membatalkan puasanya; dan dia akan pergi tanpa puasa sedemikian rupa sehingga kami pikir dia tidak akan pernah berpuasa. (Sunan Abi Dawud Hadith 2430, buku 14 bagian 822 Hadith 2430)

 Baca Juga: Perkuat Imun Bayi Baru Lahir dengan Sunnah Rasul Ini, Berikut Cara Zaidul Akbar Melakukan Tahniq

Demikian sejumlah hadits yang menunjukkan kebiasaan Rasulullah berpuasa, termasuk di bulan-bulan haram, yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.

Berdasarkan adanya hadits-hadits itu maka cukup menjadi hujjah atau landasan mengenai keutamaan puasa di bulan Rajab.

Disclaimer: Artikel ini pernah diterbitkan di Isu Bogor dengan judul “Keutamaan Puasa Rajab, Dalil dan Hukumnya”.***Iyud Walhadi - Isu Bogor

Editor: Samuel Lantu

Sumber: isu bogor prophetmuhammad.com

Tags

Terkini

Terpopuler