Doa Masuk Kuburan, Inilah Beberapa Doa yang Dibaca dan Hal yang Dilarang Bila Anda Ziarah Kubur

23 September 2021, 16:45 WIB
ILUSTRASI - Simak adab atau tata cara beserta bacaan doa masuk kuburan lengkap dalam tulisan Arab, Latin, dan terjemahan Bahasa Indonesia. /ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc

DESKJABAR- Doa masuk kuburan dianjurkan dalam agama Islam sebagai sarana (wasilah) untuk menghormati para leluhurnya.

Doa masuk kuburan saat ziara kubur biasanya melantunkan dzikir dan doa doa khusus saat masuk kuburan, hal itu sangat berarti untuk mendoakan mereka sekaligus merenungi hidup yang pasti akan berakhir.

Doa masuk kuburan juga telah dianjurkan meski Rosululloh tida mempraktekan tapi dia mengajarkan kepada ummatnya apa saja yang doa masuk kuburan.

Baca Juga: Cek Kode Redeem Terkini, Daftar Free Fire MAX Dapat Max Raychaser Bundle, Terakhir 27 September 2021

Baca Juga: TUKUL ARWANA Biodata dan Karier: Hidup Susah Jadi Sopir Angkot dan Truk Elpiji

Baca Juga: BANDUNG City View 2 Soal Putusan Hakim PTUN Bandung, REI: Diduga Ada Mafia Tanah dalam Kasus Ini

Dalam Shahih Muslim dipaparkan bahwa setiap kali keluar rumah pada akhir malam menuju Baqi’ (makam para sahabat di Madinah yang kini menjadi makam Rasulullah sendiri), Rasulullah menyapa penduduk makam dengan kalimat berikut:

السَّلامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنينَ وَأتاكُمْ ما تُوعَدُونَ غَداً مُؤَجَّلُونَ وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاحقُونَ

Assalâmu‘alaikum dâra qaumin mu’minîn wa atâkum mâ tû‘adûn ghadan mu’ajjalûn, wa innâ insyâ-Allâhu bikum lâhiqûn

(Assalamu’alaikum, hai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang kepada kalian janji Tuhan yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insyaallah akan menyusul kalian).

Usai membaca salam ini, Rasulullah lalu menyambungnya dengan berdoa “Ya Allah, ampunilah orang-orang yang disemayamkan di Baqi’.” Doa ini bisa kita ganti dengan memohonkan ampun kepada para ahli kubur tempat peziarah berkunjung.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Tukul Arwana KRITIS Dilarikan ke Rumah Sakit, Vega Darwanti Mohon Doa

Baca Juga: BEKASI Memanas Soal Jabatan Wakil Bupati, Mendagri dan Gubernur Segera Melantik Wabup Bekasi

Istri Baginda Nabi, Siti A’isyah pernah bertanya tentang apa yang seharusnya dibaca kala ia pergi ke kuburan.

Rasulullah mengajarkan bacaan dengan redaksi lain, namun dengan substansi yang tetap mirip, yakni mengucapkan salam, mendoakan kebaikan bagi ahli kubur, dan menyadari bahwa peziarah pun suatu saat akan berbaring di dalam tanah. Berikut jawaban Rasulullah:

السَّلامُ على أهْلِ الدّيارِ مِنَ المُؤْمنينَ وَالمُسْلمينَ وَيَرْحَمُ اللَّهُ المُسْتَقْدِمِينَ مِنْكُمْ وَمِنَّا وَالمُسْتأخِرِين وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّه بِكُمْ لاحِقُونَ

Assalâmu ‘alâ ahlid diyâr minal mu’minîna wal muslimîn yarhamukumuLlâhul-mustaqdimîn minkum wa minnâ wal musta’khirîn, wa wa innâ insyâ-Allâhu bikum lâhiqûn

(Assalamu’alaikum, hai para mukmin dan muslim yang bersemayam dalam kubur. Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada mereka yang telah mendahului dan yang akan menyusul kalian dan [yang telah mendahului dan akan menyusul] kami. Sesungguhnya kami insyaallah akan menyusul kalian."

Jawaban Nabi atas pertanyaan Siti A’isyah yang terekam dalam Shahih Muslim itu sekaligus memberi isyarat bahwa ziarah juga bisa dilakukan oleh kaum perempuan.

Hanya saja, para peziarah dilarang menangis di atas kuburan. Imam Nawawi dalam Al-Adzkâr mengatakan, para peziarah disunnahkan memperbanyak baca Al-Qur'an, dzikir, dan doa untuk penghuni kubur yang diziarahi serta seluruh umat Islam yang telah meninggal dunia.

Ziarah dianjurkan dilaksanakan sesering mungkin dan diutamakan ke kuburan orang-orang saleh.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: NU Online

Tags

Terkini

Terpopuler